Sasaran murid bisa dari rumah yatim piatu, tenaga kerja wanita, dan anak putus sekolah,"
Jakarta (ANTARA News) - Maritage Indonesia, organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan, menggandeng perancang busana Chossy Latu untuk pendidikan dalam bidang mode.

Chossy, yang ditemui saat peluncuran kampanye Maritage "A Shawl for All Women" mengatakan ia akan membuka sekolah jahit sebagai program pemberdayaan perempuan dalam bidang mode.

"Sasaran murid bisa dari rumah yatim piatu, tenaga kerja wanita, dan anak putus sekolah," jelas desainer yang beberapa tahun belakangan bergelut dengan tenun itu.

Rencananya, ia juga akan bekerja sama dengan beberapa rekannya sesama desainer untuk mempekerjakan orang-orang yang telah selesai belajar di sekolah itu. Tetapi, ia menjelaskan, tidak ingin menerapkan sistem tanpa biaya pendidikan. Alasannya, terkadang orang tidak menghargai sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma.

"Setelah lulus nanti ditaruh (untuk bekerja) di desainer. Nanti, gaji dipotong untuk biaya pendidikan," jelasnya.

Ia merencanakan sekolah menjahit itu masih akan fokus pada pemberdayaan perempuan di Jakarta terlebih dulu. Ia tidak menyebutkan kapan sekolah itu akan dibuka.

Maritage (Multicultur Art & Heritage for International Development) International adalah sebuah inisiatif global dengan misi menciptakan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi perempuan di negara berkembang yang didirikan sejak Mei 2012. Maritage Indonesia baru berdiri bulan Juli tahun ini.

Maritage Indonesia turut berpatisipasi dalam kampanye global "A Shawl for All Women" Partnership for Women Empowerment, pengembangan ekonomi bagi perempuan melalui desain dan penjualan syal. Menurut Ludy Suryantoro, konseptor Maritage, syal dipilih karena merupakan simbol universal yang kerap dikenakan perempuan di berbagai belahan dunia.

Dalam waktu dekat, Maritage Indonesia akan berpatisipasi dalam pertemuan negara-negara anggota Maritage International, berjumlah 16 negara, di New York, Amerika Serikat, pada bulan November

Rencananya, Maritage Indonesia juga akan membawa syal batik Indonesia untuk dibawa ke pertemuan itu.

"Syal kita ad berbagai ukuran, (fungsinya) macam-macam bisa untuk asesoris, gendong bayi, tutup kepala ketika menaruh barang di kepala," kata Chossy Latu, yang menjadi Ketua II Maritage Indonesia.

Nnnn

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013