Gempa yang mengguncang tersebut tidak membuat aktivitas Gunung Kerinci meningkat,"
Padang Aro (ANTARA News) - Gempa yang terjadi sekitar 74 kilometer barat laut Sungai Penuh Jambi, Rabu, pukul 12.43.45 WIB, dengan kekuatan 5,5 Skala Richter (SR) tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Kerinci.

"Gempa yang mengguncang tersebut tidak membuat aktivitas Gunung Kerinci meningkat," kata Kepala Pos Pemantau Aktivitas Vulkanologi Gunung Kerinci Indra Saputra saat dihubungi Rabu.

Menurut dia, gempa yang berlokasi di 2.03 lintang selatan (LS) - 100.66 bujur timur (BT) tersebut merupakan gempa tektonik lokal sehingga tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Kerinci.

"Setelah terjadi gempa tersebut, tidak ditemukan adanya peningkatan aktivitasGunung Kerinci," katanya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik gempa berlokasi pada 2.03 LS-100.66 BT dengan kedalaman 24 kilometer yang sekitar berada 74 kilometer barat laut Sungai Penuh Provinsi Jambi, dan tidak berpotensi terjadi tsunami.

Gempa tersebut dirasakan pada beberapa wilayah di Sumatera Barat di antaranya Kota Padang, Kabupaten Solok Selatan, Kota Solok, Sijunjung dan Dharmasraya.

Gunung Kerinci terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi, masuk pada kawasan pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 kilometer selatan Kota Padang.

Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan habitat harimau dan badak Sumatra.

Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 meter, di sini pengunjung dapat melihat pemandangan indah Provinsi Jambi, Sumbar dan Bengkulu, bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter yang berisi air berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat Danau Bento, rawa berair jernih yang tertinggi di Sumatera.

Di belakang Gunung Kerinci terdapat Gunung Tujuh dengan kawah yang indah dan masih terhindar dari kerusakan.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe "stratovolcano" yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada 2008.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Solok Selatan Hamudis mengatakan, gempa tersebut memang dirasakan sampai Solok Selatan, tetapi tidak mengganggu aktivitas warga.

"Kita tetap waspada dengan semua kemungkinan bencana yang akan terjadi termasuk bahaya gempa dan letusan gunung merapi," katanya.

(KR-MLN/E005)

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013