Yang menjadi masalah, karena harganya mahal dan sulit juga memperolehanya, karena tidak ada depot BBM dan APMS di sana,"
Sangatta (ANTARA News) - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di wilayah pedalaman Kecamatan Busang Kabupaten Kutai Timur, Kaltim dalam tiga bulan terakhir mencapai Rp13.000, per liter.

Camat Kecamatang Busang, Darius Jiu, Selasa, mengatakan, harga premium maupun solar eceran di semua desa di Kecamatan Busang berkisar antara Rp12.000, hingga Rp13.000, per liternya, sehingga warga semakin memberatkan warga.

"Yang menjadi masalah, karena harganya mahal dan sulit juga memperolehanya, karena tidak ada depot BBM dan APMS di sana," kata Darius.

Dikatakan Darius, di wilayah Kecamatan Busang tidak ada depot penjualan BBM dan APMS, sehingga untuk mendapatkan BBM warga harus mencari dan membeli dengan harga eceran yang ada, sedangkan pedagang harus membeli ke APMS di Kecamatan Muara Bengkal.

Camat berharap ada pengusaha berminat membuka depot BBM dan atau pun APMS di Kecamatan Busang untuk melayani kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

"Kami berharap dan mengundang pemilik modal dan pengusaha untuk datang membuka usaha depot dan APMS untuk melayani kebutuhan masyarakat berpenduduk 3 ribu jiwa tersebut," ujarnya.

Sementara Inra (47 tahun), salah satu warga Desa Long Lees Kecamatan Busang juga mengeluhkan harga premium dan solar di wilayah pedalaman yang sudah mencapai Rp13.000, per liter.

Menurut Inra, sebelumnya harga premium hanya Rp9.000, per liter dan solar Rp8.000, per liternya. Namun sejak pemerintah menaikkan harga BBM beberapa bulan lalu, harga di pedalaman juga naik Rp4.000, hingga Rp5.000, per liternya.

"Sudah harganya mahal, mendapatkannya juga susah karena harus mencari ke Kecamatan Muara Bengkal atau Kecamatan Long Masengat," kata Inra.

Dikatakan Inra, mayoritas masyarakat Kecamatan Busang adalah petani yang sehari-harinya menggunakan kendaraan perahu mesin atau perahu ces.

Namun karena premium mahal, banyak di antara warga yang memilih berjalan kaki ke ladang dan atau mencari ikan di sungai. (KR-ADI/A041)

Pewarta: Adi Sagaria
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013