Paris (ANTARA News) - Remaja Italia Claudia Coppola, urutan 869 dunia, Rabu dijatuhi hukuman enam bulan dan denda 4.000 dolar AS karena melakukan pengaturan hasil pertandingan.

Petenis berusia 18 tahun itu mengakui dakwaan yang dituduhkan kepadanya oleh badan penyidik yang dilakukan Unit Integritas Tenis (TIU).

"Hukuman denda akan dikurangi menjadi 3.000 dolar oleh TIU bila ia mengikuti program kepelatihan anti-korupsi," demikian pernyataan yang dikeluarkan TIU.

Coppola mengaku menyalahi dua artikel kode etik anti-korupsi yang berbunyi tentang hukuman kepada pihak yang menyebabkan pemain bermain dengan sengaja di bawah kemampuannya.

"Hukuman itu berlaku dengan segera, berarti pemain itu tidak dapat tampil dalam berbagai turnamen atau kompetisi yang diselenggarakan badan organisasi tenis profesional," bunyi pernyataan yang dikeluarkan TIU.

Coppola selama ini bermain pada "tier" kedua sirkuit ITF dan selama ini baru mengantongi 8.000 dolar hadiah dalam karirnya sebagai pemain.

Pada Juni lalu, petenis asal Belanda Yannick Ebbinghaus, dihukum selama enam bulan karena berjudi dalam pertandingan sedangkan beberapa hari sebelumnya petenis Rusia Sergei Krotiouk dihukum tidak boleh tanding seumur hidup.

Krotiouk merupakan petenis ketiga dalam dua tahun ini yang mendapat hukuman seumur hidup karena terlibat dalam pengaturan pertandingan. Sebelumnya pemain Serbia Serbia David Savic dan petenis Austria, Daniel Koellerer.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013