Suzuka, Jepang (ANTARA News) - Sebastian Vettel akan berjuang menghadapi masalah mesin ketika berupaya mencatatkan dirinya sebagai pebalap termuda pertama yang menjuarai empat gelar juara dunia Formula Satu secara berturut-turut pada Grand Prix Jepang yang emosional hari Minggu ini.

Vettel (26) akan bergabung dengan Michael Schumacher dan Juan Manuel Fangio sebagai tiga pebalap yang menjadi juara dunia empat kali berturut-turut, jika menang di Suzuka, sedangkan pesaing terdekatnya Fernando Alonso, berada di luar delapan besar.

Balapan akan didahului satu menit mengheningkan cipta untuk mengenang kematian pebalap cadangan Maria de Villota (33) yang Jumat lalu meninggal dunia setelah setahun menderita cedera pada kepala akibat menguji mesin.

Vettel telah memenangi empat balapan terakhir dan delapan dari 14 balapan sepanjang musim ini untuk membuka kepemimpinan 77 poin dengan lima GP tersisa, termasuk GP Jepang di Suzuka ini.

Namun upaya pebalap muda Jerman untuk berada di pole position kelima kalinya berturut-turut gagal akibat kesalahan pada Sistem Pemulihan Energi Kinetik (KERS) yang berfungsi memacu kecepatan, pada kualifikasi lalu.

Kendati begitu dia menjadi pebalap tercepat kedua di belakang rekannya yang akan segera pensiun Mark Webber yang akan berada di pole position untuk pertama kalinya dalam musim ini.

Para insinyur Red Bull berjuang keras memperbaiki masalah KERS yang tak teridentifikasi ini, namun Vettel akan mengambil risiko tanpa perbaikan masalah mesin itu.

"Kami harus menemukan masalahnya dan mengatasinya," kata Vettel seperti dikutip AFP. "Itu Rencana A. Jika hal itu tak bekerja maka kami harus balap tanpa KERS."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013