Pembangunan infrastruktur untuk transportasi publik memang membutuhkan waktu. Di awal para pengguna jalan akan bermacet-macet ria tapi setelah selesai itu akan menjadi sebuah lesatan,"
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) meyakini Mass Rapid Transit, Monorel dan jalan layang non-tol Ciledug-Tendean akan menjadi salah satu lesatan solusi kemacetan akut di Jakarta.

"Pembangunan infrastruktur untuk transportasi publik memang membutuhkan waktu. Di awal para pengguna jalan akan bermacet-macet ria tapi setelah selesai itu akan menjadi sebuah lesatan," Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan di Jakarta, Rabu.

Dia mengibaratkan pembangunan infrastruktur transportasi publik seperti tiga contoh di atas itu laksana ketapel.

"Proyek itu seperti batu yang dilesatkan ketapel, mundur sebentar kemudian melaju menemui sasaran," lanjutnya.

Sementara itu, pakar transportasi publik Iskandar Abubakar memberi catatan terhadap pembangunan MRT, monorel dan jalan layang non-tol Ciledug-Tendean.

"Seharusnya tahap pembangunan infrasturktur itu tidak bikin macet. Harus ada manajemen konstruksi yang mengatur proses pembangunan transportasi publik berjalan dengan baik tanpa menyisakan kemacetan."

"Salah satu yang harus diperhatikan itu ruas jalan terlebih di Jakarta ini lalulintas sudah padat," katanya.

Dia menyarankan beberapa mitigasi yang bisa dilakukan oleh kontraktor.

"Rekomendasi mitigasi yang bisa dilakukan seperti memfokuskan waktu pembangunan pada malam hari atau ada pembatasan waktu kerja di luar jam lalulintas padat."(*)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013