Jakarta (ANTARA News) - Meningkatnya penggunaan ponsel pintar di kalangan anak muda mungkin berpengaruh langsung terhadap seberapa sukses ketika mereka dewasa kelak.

Penelitian dari University of Nebraska-Lincoln menemukan, mahasiswa rata-rata memeriksa ponsel mereka 11 kali dalam satu sesi mata kuliah, dan lebih dari 80 persen percaya bahwa obsesi terhadap teknologi ini mengganggu belajar mereka.

Seperempat dari mahasiswa di lima negara bagian AS menyatakan bahwa mereka disalahkan atas nilai buruk akibat menggunakan perangkat mobile pada saat seharusnya mereka berkonsentrasi belajar.

Dan nilai tersebut dapat menentukan pekerjaan yang akan mereka dapatkan di masa depan, seperti dilansir laman DailyMail.

Barney McCoy, seorang professor jurusan penyiaran di universitas tersebut, menyurvei 777 mahasiswa di enam universitas untuk mengetahui bagaimana mereka menggunakan perangkat digital di dalam kelas.

Para mahasiswa tersebut berasal dari UNL dan University of Nebrasca di Omaha, Nebraska, kemudian dari Morningside College di Iowa, University of North Carolina, University of Kansas, dan University of Mississippi.

Sekitar dua pertiga menyatakan bahwa mereka menggunakan ponsel, tablet, dan laptop lebih dari sepuluh kali untuk tujuan di luar materi pelajaran, selama satu hari di kampus.

Sementara 15 persen lainnya mengaku melakukannya hampir 30 kali.

Di antara alasan utama mereka memeriksa perangkat mobile secara teratur, 55 persen mahasiswa mengaku melakukan itu karena terhubung dan untuk mengatasi kebosanan.

Kurang dari setengahnya menyatakan menggunakan perangkat tersebut karena untuk keperluan tugas di kelas.

Dua pertiga menggunakan jejaring sosial, 38 persen berselancar di dunia maya dan delapan persen mengaku bermain game ketika seharusnya mereka belajar.

Meskipun delapan dari sepuluh siswa mengakui bahwa perangkat tersebut mengganggu, kurang dari lima persen menganggapnya sebagai suatu selingan.

"Saya rasa mahasiswa tidak menganggapnya sebagai suatu permasalahan," kata McCoy. "Mereka menganggap perangkat tersebut sebagai bagian dari hidup mereka."

"Mereka mungkin membuka laptop, tapi tidak selalu mencatat pelajaran. Beberapa mungkin memiliki dua program yang sedang dibuka, Facebook dan catatan pelajaran," sambung McCoy.

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013