Tokyo (ANTARA News) - Kurs euro naik tipis terhadap dolar di Asia pada Kamis, menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB), dengan para pedagang ingin melihat jika para pembuat kebijakan memangkas suku bunganya dalam menanggapi data inflasi yang lemah.

Mata uang tunggal Eropa dibeli 1,3520 dolar dalam perdagangan sore di Tokyo, dibandingkan dengan 1,3517 dolar di New York di mana euro mendapat dorongan dari data positif pabrik Jerman. Euro turun tipis menjadi 133,33 yen dari 133,40 yen di perdagangan AS pada Rabu.

Dolar dibeli 98,64 yen, terhadap 98,69 yen di New York.

Analis memperkirakan ECB akan mempertahankan suku bunga sebesar 0,50 persen, namun angka menunjukkan inflasi zona euro pada tingkat terendah empat tahun pada Oktober telah mengangkat momok deflasi dan memicu spekulasi Mario Draghi akan meninggalkan pintu terbuka untuk penurunan suku bunga mendatang.

"Setiap petunjuk dari Draghi akan mendorong euro melemah lebih lanjut," National Australia Bank mengatakan.

Dan Credit Agricole mengatakan: "Kami tidak memperkirakan ECB menghasilkan penurunan suku bunga hari ini, tetapi Draghi bisa mengisyaratkan lebih eksplisit pada langkah Desember sambil memberikan

rincian lebih lanjut tentang rencana likuiditas ECB."

"Penilaian risiko inflasi memegang kunci." Ia menambahkan bahwa "ada harapan bahwa ECB akan membuka pintu untuk pelonggaran pada Desember setelah data inflasi sangat lemah".

Dealer juga akan memantau angka produk domestik bruto AS kuartal ketiga pada Kamis waktu setempat dan data penggajian (payroll) non-pertanian pada Jumat (8/11).

"Dolar sudah matang untuk koreksi jangka pendek, karena penyesuaian posisi pasar menjelang data penggajian pada Jumat," kata Credit Agricole.

Angka-angka akan memberikan pegangan para pedagang tentang rencana Federal Reserve AS untuk program stimulusnya, dengan bank sentral mengatakan setiap penarikan akan bergantung pada kekuatan pemulihan di ekonomi terbesar dunia itu.

Konsensus umum adalah bahwa serangkaian data yang kuat akan mendorong bank menjadi mengurangi skemanya lebih cepat dari yang diperkirakan.

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik menjadi 29,42 dolar Taiwan dari 29,41 dolar Taiwan, menjadi 62,59 rupee India dari 61,92 rupee dan menjadi 31,29 baht Thailand dari 31,28 baht.

Greenback jatuh menjadi 1,2421 dolar Singapura dari 1,2432 dolar Singapura, menjadi 11.388 rupiah Indonesia dari 11.409 rupiah, menjadi 1.060,68 won Korea Selatan dari 1.060,90 won dan menjadi 43,23 peso Filipina dari 43,25 peso.

Dolar Australia jatuh menjadi 94,76 sen AS dari 95,19 sen, sedangkan yuan China diambil 16,16 yen terhadap 16,18 yen, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013