Sekitar 62 persen pengguna Internet melakukan secara `mobile` (bergerak) menggunakan ponsel atau ponsel pintar, kemudian 49 persen mengakses melalui cafe atau warnet, 41 persen pengguna rumah tangga, dan 20 persen di kantor."
Surabaya (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menargetkan sedikitnya 30 persen dari rumah tangga di Indonesia atau sekitar 20 juta pelanggan sudah terkoneksi akses Internet berkecepatan tinggi (broadband) pada tahun 2015.

General Marketing Divisi Telkom Timur, Mulyanta, kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan Telkom terus melakukan pengembangan jaringan "broadband" dalam rangka menghadirkan akses informasi dan komunikasi tanpa batas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Telkom ingin mewujudkan koneksi Internet berkualitas dengan harga yang kompetitif dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing di era global," katanya saat temu media bertema "Digitalisasi Indonesia Tingkatkan Daya Saing Global".

Menurut Mulyanta, bentuk keseriusan Telkom dalam mendukung digitalisasi Indonesia dibuktikan melalui gelaran program Indonesia Digital Network (IDN) yang terdiri dari Indonesia Digital Ring (id-Ring), Indonesia Digital Access (Id-Access) dan Indonesia Digital Convergence (Id-Con).

"Untuk optimalisasi layanan, Telkom telah membentuk Divisi Broadband dan Divisi Wireless Broadband yang didukung oleh pendirian entitas bisnis baru, yakni PT Telkom Akses," ujarnya.

Mulyanta menjelaskan ID-Ring adalah pengembangan infrastruktur jaringan transport pada proyek Palapa Ring untuk menghubungkan seluruh jaringan "backbone" berbasis serat optik.

Hingga saat ini, Telkom telah mengoperasikan jaringan infrastruktur broadband nasional sepanjang lebih dari 26 ribu kilometer yang terdiri dari serat optik backbone dan regional metro.

Bentangan jaringan infrastruktur yang dinamakan IDN 2015 itu mencakup Ring Sumatera sepanjang 6.891 km, Ring Jawa 8.178 km, Ring Kalimantan 4.293 km, Ring Sulawesi dan Maluku Utara 5.422 km, Ring Bali-Nusa 1.490 km, dan Maluku-Papua 25 km.

"Akhir November lalu juga telah dicanangkan proyek pembangunan serat optik Papua Cable System dengan panjang kabel terbentang mencapai 2.000 kilometer melewati laut dan darat. Proyek ini untuk menghadirkan konektivitas di kawasan timur Indonesia," kata Mulyanta.

Selain pengembangan jaringan serat optik, lanjut Mulyanta, Telkom juga akan menghadirkan lebih kurang tiga juta akses Internet tanpa kabel (WiFi) di seluruh Indonesia untuk merealisasikan program digitalisasi.

Pengamat telekomunikasi sekaligus Technical Advisor Inmark Digital, Enda Nasution, mengemukakan pengguna Internet di Indonesia terus tumbuh secara signifikan, seiring kemudahan akses yang tersedia dan perangkat pendukung.

"Sekitar 62 persen pengguna Internet melakukan secara mobile (bergerak) menggunakan ponsel atau ponsel pintar, kemudian 49 persen mengakses melalui cafe atau warnet, 41 persen pengguna rumah tangga, dan 20 persen di kantor," kata pria yang punya julukan "Bapak Blogger" tersebut.

Enda Nasution memprediksi pengguna Internet di Indonesia dalam dua tahun ke depan akan mencapai lebih dari 100 juta orang dan pengembangan jaringan broadband yang dibangun Telkom akan semakin memudahkan masyarakat mengakses berbagai informasi secara digital.  (D010/I007)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013