Yogyakarta (ANTARA News) - Elektabilitas partai politik berbasis massa Islam cenderung menurun pada Pemilu 2014 dibanding pemilu sebelumnya, kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Kuskrido Ambardi.

"Kecenderungannya memang seperti itu, meskipun tentunya tetap memiliki loyalis," kata Kuskrido di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, kecenderungan penurunan tersebut akan tetap ada, meskipun beberapa partai politik Islam mengklaim akan dapat mempertahankan dukungan yang besar pada dapil-dapil basis massa mereka.

"PKS misalnya, meskipun mengklaim menambah kursi, namun sebetulnya pada Pemilu 2004 ke Pemilu 2009 sebetulnya menurun, dan lebih banyak memenangkan dapil yang kurang padat," katanya.

Menurut dia, inklusivitas atau keterbukaan yang selama ini mulai dibangun oleh beberapa partai politik (parpol) berbasis massa Islam belum cukup mendongkrak dukungan suara.

"Dengan mencoba membuka diri pada ideologi bahkan agama lain, belum cukup menambah dukungan suara," kata dia.

Selain itu, ia juga menilai upaya menambah dukungan suara dengan merangkul tokoh populer atau artis juga tidak efektif.

"Menggandeng artis atau tokoh populer justru akan dinilai sebagai sensasi. Mungkin itu bisa (menambah dukungan), tapi terbatas," katanya.

Namun demikian, sebagai partai dengan identitas keagamaan, Kuskrido meyakini partai berbasis massa Islam akan tetap dapat mempertahankan pendukungnya, meski jumlahnya akan menurun.

"Sebagai kelompok agama selalu ada loyalisnya, namun jumlahnya akan menurun, dibanding partai nasionalis," katanya.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013