Tokyo (ANTARA News) - Jepang telah menjanjikan bantuan dan pinjaman senilai 20 miliar dolar AS kepada Asia Tenggara sebagai ofensif diplomatik untuk merayu opini publik global perihal sengketa wilayah dengan China, lapor kantor berita AFP hari ini.

PM Shinzo Abe telah menawari bantuan tunai dalam kurun lima tahun kepada para anggota ASEAN dalam perayaan ke-40 hubungan ASEAN-Jepang.

Abe sudah mengunjungi kesepuluh anggota ASEAN sejak dia berkuasa tahun lalu, setidaknya satu kali berkunjung ke setiap negara, demi menghadapi pengaruh China di kawasan ini.

"Bersama dengan ASEAN, saya ingin membangun masa depan Asia di mana hukum, bukan kekuatan, aturan dan rakyat yang bekerja keras akan dihargai, yang akan mengantarkan kepada masyarakat makmur nan saling menghormati," kata Abe.

Komentar Abe ini secara tidak langsung merujuk prilaku agresif dan menekan yang belakangan diperlihatkan China di Laut China Timur di mana kedua negara menyengketakan kepulauan kecil di sana.

Bulan lalu China mendeklarasikan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di atas Laut China Timur, termasuk kepulauan yang disengketakan.

Sejumlah negara Asia Tenggara khawatir zona serupa ADIZ diterapkan di Laut China Selatan yang hampir seluruhnya diklaim China.

Abe mengatakan bahwa 2 triliun yen (20 miliar dolar AS) dalam bentuk pinjaman dan hibah adalah bagian dari hubungan yang lebih besar.

"Pada pertemuan ini, saya ingin mendiskusikan hubungan antara Jepang dan ASEAN dalam konteks tidak hanya pada hubungan bilateral kami, namun juga dalam konteks komunitas internasional. Saya berharap kita akan mengadopsi visi jangka panjang yang akan mendefinisikan cara Jepang dan ASEAN bekerjasama di masa mendatang."

Para pengamat mengatakan Jepang berusaha mendapatkan pemihakan empat anggota ASEAN yang juga tengah bersengketa wilayah dengan China, yaitu Filipina, Vietnam, Malaysia and Brunei, demikian AFP.

Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013