Perkembangan signifikan bisnis UMKM secara online tidak terlepas dari peran Telkom yang mampu mengakomodasi kebutuhan layanan telekomunikasi di daerah. Harus diakui infrastruktur Telkom telah menjadi tulang punggung pendorong UMKM bahkan di daerah re
Jakarta (ANTARA News) - Infrastruktur internet yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dinilai telah banyak digunakan oleh masyarakat di daerah-daerah untuk menjalankan usaha dan mendorong perekonomian.

"Perkembangan signifikan bisnis UMKM secara online tidak terlepas dari peran Telkom yang mampu mengakomodasi kebutuhan layanan telekomunikasi di daerah. Harus diakui infrastruktur Telkom telah menjadi tulang punggung pendorong UMKM bahkan di daerah remote yang sangat membantu perekonomian masyarakat pedesaan," kata Presiden Komunitas Tangan Di Atas (DTA) Muhammad Rosihan, di sela Peluncuran Small Medium Entreprises (SME) Indonesia Bisa, di Jakarta, Senin.

Menurut Rosihan, selama dua tahun lalu bisnis online berpusat di ibukota, saat ini sudah berbalik. UMKM di daerah banyak yang sudah teredukasi menjalankan bisnis secara online.

"Orientasi UMKM di daerah menciptakan produk di daerah dengan biaya murah untuk kemudian menjualnya lewat Internet," katanya.

Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan ingin meningkatkan infrastruktur Internet di daerah-daerah dan menaikkan kualitas aksesnya agar masyarakat di daerah bisa menikmati konten dan berusaha layaknya masyarakat perkotaan.

"Kita ada rencana menaikkan kualitas akses dari program Internet Kecamatan. Sekarang sedang dievaluasi," ujar Tifatul.

Telkom sendiri adalah salah satu pemenang tender Mobile Penyedia Internet Kecamatan (MPLIK) di mana wilayah yang dilayani sebagian besar kawasan Indonesia Timur yang minim backbone internet berbasis serat optik. Telkom melayani wilayah yang dimenanginya dengan mengandalkan backbone dari satelit.

Saat ini untuk memperkuat backbone di kawasan Timur Indonesia, Telkom tengah membangun serat optik yang menghubungkan Sulawesi Maluku Papua dengan nilai investasi sekitar Rp1,7 triliun dan akan selesai pada semester II 2014.

Infrastruktur tersebut terdiri atas penggelaran Kabel Laut sepanjang 5.444 km dan Kabel Darat sepanjang 655 km.

Fasilitas itu mampu mendukung jaringan hingga kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya. (*)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014