Menurut komisi tersebut, diberitakan Xinhua, Minggu (28/4), kampanye tersebut menargetkan pengguna media sosial yang memasang tautan eksternal ilegal pada nama pengguna, foto profil atau laman akun di platfrom daring.
Selain itu, kampanye tautan eksternal ilegal itu juga menyasar orang-orang yang memasang tautan di kolom komentar.
Tautan eksternal ilegal yang menjadi sasaran kampanye tersebut ialah pornografi, konten palsu yang diunggah di obrolan WeChat atau melalui Moments, fitur di WeChat yang mengizinkan penggunanya mengunggah gambar dan tulisan.
Komisi melalui kampanye tersebut akan memeriksa tautan eksternal di platform live-streaming, situs kencan, layanan peta, peramban dan platform e-commerce untuk menindak tegas tautan ilegal yang memperdaya pengguna untuk mengakses konten pornografi, layanan seksual, penipuan atau judi.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
