Dalam beberapa Pilkada, calon PDI Perjuangan apabila tidak menang yang nyaris menang. Itu menunjukkan mesin partai bekerja
Jakarta (ANTARA News) - Center for Strategic and International Studies menilai PDI Perjuangan (PDI-P) tampil konsisten menjalankan perannya sebagai partai oposisi selama 10 tahun.

"Sejak Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 hingga saat ini PDI Perjuangan menunujukkan posisinya sebagai oposisi yang baik," kata Direktur Departemen Politik dan HI CSIS Philips J Vermonte di Kantor CSIS Jakarta, Kamis.

Philips menilai kekonsistenan PDI-P sebagai partai oposisi selama 10 tahun menghasilkan kemajuan dalam pola politik yang dijalankannya.

Hal itu menurut dia terkait konsolidasi di internal dan eksternal partai telah berjalan efektif yang ditunjukkan dengan kemenangan beberapa Pemilihan Kepala Daerah.

"Dalam beberapa Pilkada, calon PDI Perjuangan apabila tidak menang yang nyaris menang. Itu menunjukkan mesin partai bekerja," ujarnya.

Hasil itu menurut Philips menunjukkan konsolidasi yang dijalankannya berjalan terus menerus.

Dia mengatakan, apabila PDI-P menang Pemilu Legislatif pada 2014, maka mereka akan membangun koalisi minimum.

Ia memprediksi PDI-P akan membangun koalisi dengan dua atau tiga partai dalam pemerintahan apabila menang dalam Pilpres.

"Pelajaran pahit bagi SBY yang membuat koalisi gemuk. Partai-partai lain akan mendapat pelajaran apabila PDI-P menang untuk menjadi oposisi yang baik," ujarnya.

PDI-P akan merayakan hari ulang tahunnya ke-41 pada 10 Januari 2014 secara sederhana dan lebih menekankan kinerja partai agar maksimal.

"Secara prinsip tidak ada perbedaan dengan tahun lalu, kami ingin merayakan secara sederhana dan lebih penting bekerja untuk kesejahteraan rakyat," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Eriko Sotarduga di Jakarta, Rabu (9/1).

PDI-P akan memperingati ulang tahunnya ke-41 pada Jumat (10/1) yang digelar di DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Upacara bendera direncanakan pukul 10.00-11.30 WIB lalu dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014