Palu (ANTARA News) - Harga elpiji di pasaran Kota Palu, hingga Sabtu, masih berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp160 ribu per tabung ukuran 12 kilogram kendati PT Pertamina telah menurunkan harga bahan bakar tumah tangga itu.

Padahal, harga elpiji di pasaran sebelum ada kenaikan sekitar 120 ribu per tabung ukuran 12 kilgram.

Para pedagang enggan menurunkan harga karena stok elpiji yang sekarang ini masih stok lama.

"Tidak mungkin kami mau turunkan harga, jelas merugi," kata Ny Murni, salah seorang pedagang elpiji di Jalan Towua, Kecamatan Palu Selatan.

Hal senada juga disampaikan Wayan (45), penjual elpiji di Jalan Dewi Sartika. Ia mengatakan rata-rata elpiji 12 kg yang mereka jual saat ini masih stok lama.

"Kalau stok baru jelas harganya akan kami turunkan," katanya.

Ia mengaku elpiji yang dijualnya dibeli saat harga sudah naik. "Tidak mungkin kami beli dengan harga tinggi, lalu dijual dengan harga murah," katanya.

Kedua pedagang elpiji itu mengaku masih memiliki stok elpiji 12 kg dalam jumlah memadai.

Sementara Pemkot Palu terus gencar membagikan elpiji ukuran tiga kilogram kepada masyarakat.

Namun, masih banyak warga yang enggan mengambil elpiji yang dibagikan pemerintah secara gratis tersebut.

Kepala Kelurahan Tatura Selatan, Zamrud mengaku warga yang belum datang mengambil elpiji cukup banyak, meski sudah diimbau melalui Ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT dan RW) di wilayah masing-masing.

Di Kantor Kelurahan Tatura Selatan saat ini masih ada ratusan tabung elipiji tiga kilogram dan kompor yang belum juga terdistribusikan kepada warga.

(BK03/S027)

Pewarta: Anas Masa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014