...pekerjaan layak dipercaya akan berkontribusi penting terhadap pencapaian perbaikan kualitas hidup yang berkesinambungan..."
Jakarta (ANTARA News) - Konsep pekerjaan layak merupakan paradigma baru dalam melihat isu ketenagakerjaan yang dirangkai dalam empat dimensi universal sebagaimana dikatakan oleh Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI, Prof Aswatini.

"Empat dimensi universal yakni; kesempatan kerja produktif, pemenuhan hak dan standar di tempat kerja, jaminan sosial, dan dialog sosial," ujar Aswatini di Jakarta, Kamis.

Empat dimensi ini merupakan hasil penelitian tentang pekerjaan layak berupaya memahami pengurangan kemiskinan, khususnya bagi pekerja di ekonomi informal.

Aswatini menyebutkan bahwa empat dimensi ini adalah upaya pencapaian pekerjaan layak yang merupakan bagian dari usaha perbaikan kualitas kehidupan yang dapat mengangkat pekerja dan masyarakat agar keluar dari kemiskinan.

Dia juga menambahkan bahwa aktivitas pekerjaan merupakan bagian terbesar dalam kehidupan setiap individu terutama terhadap alokasi jumlah waktu, integrasi sosial dan kepercayaan individual.

"Artinya, pencapaian pekerjaan layak dipercaya akan berkontribusi penting terhadap pencapaian perbaikan kualitas hidup yang berkesinambungan dan merupakan elemen penting sebagai pengakuan hak individu atau kelompok," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Tim Penelitian Kajian Pekerjaan Layak LIPI Nawawi Asmat memaparkan hasil penelitian mengenai pekerjaan layak pada 2012 di berbagai bidang pekerjaan seperti pertanian, pertambangan, perdagangan, jasa, keuangan, angkutan, industri, bangunan, serta listrik, gas, dan air.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 26,60 persen penduduk Indonesia yang bekerja di sektor formal memiliki penghasilan rata-rata Rp1,2 juta per bulan, sementara 57,17 persen penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal memiliki penghasilan rata-rata Rp426 ribu per bulan.

"Kalau ditotal rata-rata pendapatan formal dan informal penduduk bekerja di Indonesia hanya mencapai Rp779.812," ujar dia.

Nawawi kemudian menambahkan dari angka tersebut, dapat disimpulkan bahwa total rata-rata penduduk Indonesia yang bekerja di bawah garis kemiskinan mencapai 43,67 persen. (M048)

Pewarta: Maria Rosari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014