Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Enam polisi Pakistan tewas dalam serangan Rabu ketika mereka mengawal seorang wisatawan Spanyol yang bersepeda melewati Baluchistan, provinsi bergolak di wilayah baratdaya, kata sejumlah pejabat.

Wisatawan Spanyol itu dan para polisi suku lokal pengawalnya diserang di daerah Mastung, sekitar 55 kilometer sebelah barat ibu kota provinsi itu, Quetta, lapor AFP.

"Polisi-polisi suku lokal itu sedang mengawal pengendara sepeda Spanyol setelah ia memasuki Pakistan dari Iran ketika orang-orang bersenjata menyerangnya," kata seorang pejabat senior pemerintah daerah, Shafqat Sehwani, kepada AFP.

Enam polisi tewas dan lima lain cedera dalam tembak-menembak, katanya, dengan menambahkan bahwa pengendara sepeda itu hanya mengalami luka-luka ringan.

Seorang pejabat pemerintah daerah, Akbar Baluch, mengkonfirmasi insiden itu, yang juga menewaskan salah seorang penyerang.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Spanyol mengatakan bahwa pengendara sepeda yang tidak disebutkan namanya itu selamat dan telah keluar dari rumah sakit.

Pada Maret tahun lalu, dua wanita Ceko diculik ketika mereka melakukan perjalanan melewati Baluchistan dari Iran, dan mereka hingga kini belum ditemukan. Dalam sebuah tayangan video yang disiarkan Oktober, kedua wanita itu meminta pemerintah mereka bekerja bagi pembebasan mereka.

Pada 2011, pasangan Swiss diculik oleh Taliban Pakistan di Baluchistan dan ditahan selama lebih dari delapan bulan. Mereka ditemukan selamat pada Maret 2012 dalam kondisi yang masih tidak jelas.

Insiden Rabu itu berlangsung di dekat lokasi serangan bom terhadap sebuah bis yang menewaskan 24 peziarah Syiah yang kembali dari Iran pada Selasa.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terakhir itu, namun sejumlah kelompok militan beroperasi aktif di Baluchistan, provinsi terbesar namun termiskin di Pakistan. Kekerasan sektarian antara Sunni dan Syiah terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan itu.

Dua serangan bom besar di Quetta pada Januari dan Februari 2013 yang ditujukan pada orang Syiah dari komunitas etnik Hazara menewaskan hampir 200 orang.

Separatis Baluchistan mengobarkan kekerasan sejak 2004 untuk menuntut otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu.

Kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi (LJ) yang terkait dengan Al Qaida juga mengobarkan serangan-serangan terhadap minoritas Syiah, dan beberapa aparat kepolisian di kota itu menyatakan mereka diancam oleh kelompok tersebut.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014