Titik panas di Riau terpantau 244 titik, naik dari hari sebelumnya yang mencapai 55 titik panas."
Pekanbaru (ANTARA News) - Kondisi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau yang menyebabkan kabut asap semakin memburuk karena berdasarkan indikator kebakaran dari pencitraan satelit NOAA 18 terakhir pukul 17.00 WIB terpantau 244 titik panas tersebar di 11 daerah.

"Titik panas di Riau terpantau 244 titik, naik dari hari sebelumnya yang mencapai 55 titik panas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri dalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Berdasarkan data citra satelit NOAA 18, lanjutnya, kebakaran lahan dari indikator penyebaran titik panas tidak hanya meningkat di Riau namun sejumlah provinsi lainnya. Hal itu bisa dilihat dari jumlah titik panas di Sumatera kini mencapai 458, dimana setengahnya berada di Riau, namun jumlah titik panas seluruh Sumatera juga naik dari hari sebelumnya yang mencapai 187.

Ia mengatakan, hanya Kota Pekanbaru yang tidak terdeteksi titik panas. Sedangkan, titik panas paling banyak terdeteksi di Kabupaten Bengkalis dengan 51 titik. Lokasi kebakaran tersebar di Pulau Rupat Kecamatan Rupat, Kecamatan Bengkalis, Bukit Batu, Bukit Batu dan Mandau.

Lokasi kedua terbanyak titik panas di Kabupaten Rokan Hilir. Daerah tersebut juga mengalami kebakaran hebat pada 2013 lalu saat Riau dalam status darurat asap. Lokasi kebakaran paling banyak di Rokan Hilir ada di Kecamatan Tanah Putih dan Kubu.

Kemudian Kabupaten Siak menjadi daerah terbanyak ketiga dengan jumlah titik panas mencapai 43 titik. Lokasi paling banyak di Kecamatan Minas daerah Tasik Betung, Kecamatan Sungai Apit, dan Kecamatan Siak.

Kabupaten/kota lainnya yang terdapat titik panas antara lain Kota Dumai (29), Kabupaten Pelalawan (25), Indragiri Hilir (22), Kepulauan Meranti (12), Kuantan Singingi (4), Rokan Hulu (4), Kampar (3), dan Indragiri Hulu (3).

Kondisi asap yang makin mencemari udara membuat kualitas udara menurun drastis. Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan kualitas udara dua daerah, yakni Kota Dumai dan Kabupaten Siak dalam status "sangat berbahaya" (hazardous) akibat tingkat pencemaran akibat partikel debu (PM10) mencapai angka lebih dari 400 berdasarkan penghitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Sedangkan, Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru juga terdeteksi kualitas udara menurun ke status "tidak sehat" karena ISPU menunjukan angka di atas 100.

Meski begitu, BPBD Riau mengatakan penanganan kebakaran lahan di Riau masih terkendali dan kondisi masih berstatus "siaga asap". (F012/B015)

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014