Jarak pandang untuk kendaraan antara tiga sampai enam meter. Hujan abu juga semakin deras."
Kulon Progo (ANTARA News) - Hujan abu akibat erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur, Kamis (13/2), terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah seorang warga Sentolo Martiyem di Kulon Progo, Jumat, mengatakan hujan abu semakin tebal sejak pukul 04.00 WIB hingga 06.30 WIB.

"Pada 04.00 WIB, hujan abu masih tipis tapi sekarang mulai tebal dan deras. Jarak pandang juga semakin dekat," kata Martiyem.

Ia mengatakan warga sempat kaget, mengira Gunung Merapi meletus. Ternyata yang meletus Gunung Kelud.

"Semalam kami tidak tahu ada informasi Gunung Kelud meletus. Jadi saat kami bangun, kaget ada hujan abu. Atap rumah sudah dipenuhi abu, tebal," kata dia.

Hal yang sama diungkapkan Musiranto, yang mengaku kaget ada hujan abu yang tebal.

"Jarak pandang untuk kendaraan antara tiga sampai enam meter. Hujan abu juga semakin deras," kata dia.

Sebelumnya, Analis Aktivitas Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Noer Cholik memgatakan alat sensor "Seismograf Broadbad" Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat dentuman letusan Gunung Kelud di Jawa Timur hingga sepuluh kali.

"Untuk dentuman yang terdengar oleh warga di sekitar Yogyakarta sebanyak enam kali. Alat yang kami gunakan, sensor seismograf broadbad mencatat rambatan gelombang kecil dari Kelud," kata Noer.

Menurut dia, dentuman tersebut terekam dari sejak pertama letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB hingga Jumat (14/2) pukul 02.15 WIB.

"Meski terdengar adanya dentuman, warga yang ada di sekitar lereng Merapi diimbau tetap tenang, sebab tidak ada aktivitas yang menonjol dari gunung tersebut," katanya. (STR/F002)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014