29 gajah dibunuh oleh pemburu gelap untuk memperoleh 58 gading
Dar Es Salaam (ANTARA News) - Polisi di Wilayah Mtwara, Tanzania Selatan, Sabtu (15/2), menyatakan mereka telah menyita 58 gading dengan nilai 440.000 dolar AS dan menangkap tiga orang sehubungan dengan peristiwa itu.

Penyitaan gading tersebut dilakukan kurang dari tiga hari setelah Presiden Jakaya Kikwete meminta masyarakat internasional membantu negaranya di Afrika Timur untuk menghentikan perdagangan gading dan cula badak di dunia guna melindungi hewan liar dari kepunahan.

"Jika larangan diberlakukan, gajah dan badak akan aman. Takkan ada permintaan gading dan cula sehingga takkan ada godaan untuk membunuh gajah atau badak," Kikwete ketika berbicara di hadapan delegasi Konferensi London mengenai Perdagangan Satwa Liar Secara Tidak sah, Kamis lalu (13/2).

Ia mengutip larangan perdagangan gading pada 1989 oleh Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora (CITES) --yang memainkan peran penting dalam menghentikan perdagangan semacam itu.

Penjabat Kepala Polisi Regional Mtwara Maisha Manganga mengatakan dalam taklimat pada Sabtu (15/2) bahwa 58 gading tersebut akan dibawa dari Kabupaten Nanyumbu di Wilayah Mtwara ke Ibu Kota Komersial Tanzania, Dar es Salaam.

Ia mengatakan gerombolan yang membawa gading itu berhasil dicegat pada Jumat, setelah anggota masyarakat memberitahu polisi mengenai gerombolan tersebut.

"Penghitungan akhir kami telah mengungkapkan bahwa 29 gajah dibunuh oleh pemburu gelap untuk memperoleh 58 gading," kata Manganga, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia menambahkan para tersangka memotong dasar mobil Landcruiser dan membuat tangki palsu bahan bakar untuk menyimpan gading itu.

Pada Minggu lalu (9/2), harian Inggris --Sunday Mail-- menerbitkan arikel yang menuduh Presiden Kikwete memimpin penyembelihan gajah, tindakan yang tak pernah terjadi sebelumnya dalah sejarah negaranya.

Namun pemerintah di Tanzania dengan cepat membantah artikel tersebut dan menuntut surat kabar itu meralatnya.

Saat Tanzania merdeka pada 1961, populasi gajah di negeri tersebut berjumlah 350.000. Namun akibat perburuan gelap di taman nasional dan suaka alam di Tanzania pada 1970-an dan 1980-an, jumlah hewan itu telah anjlok jadi 55.000 sampai 1987.

Data statistik menunjukkan bahwa saat ini sebanyak 30 gajah disembelih setiap hari di suaka alam dan taman nasional di negeri tersebut.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014