Awalnya lambung kiri dihantam ombak, sehingga kapal oleng ke kiri dan tak bisa dikendalikan. Tapi, kapal masih bisa bertahan sekitar satu jam,"
Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kapal Motor Pulau Indah GT 239 yang mengangkut sekitar 100 ton ikan campuran tujuan Singapura, tenggelam di perairan sekitar Pulau Pandan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau, Rabu malam.

Nakhoda Ahmad Husaini ketika ditemui di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Makolanal) Tanjung Balai Karimun menuturkan, kapal itu tenggelam sekitar pukul 19.45 WIB, namun 21 awak kapal selamat dalam musibah itu.

"Awalnya lambung kiri dihantam ombak, sehingga kapal oleng ke kiri dan tak bisa dikendalikan. Tapi, kapal masih bisa bertahan sekitar satu jam," katanya.

Menurut dia, kapal milik agen pelayaran PT Arena Bahari itu tenggelam sekitar setengah jam setelah berangkat dari Tanjung Balai Karimun.

"Saat bantuan datang, kami masih di atas kapal, dan awalnya berharap kapal bisa diselamatkan kalau ada bantuan. Namun karena bantuan baru datang sekitar satu jam, kapal dan muatannya tenggelam," ujarnya lagi.

Perwira Seksi Operasi (Pasops) Lanal Tanjung Balai Karimun Kapten Laut Yuli Eko Prihartanto menambahkan, pihaknya mengerahkan dua kapal patroli keamanan laut dan satu kapal patroli cepat "Sea Raider" serta dibantu satu kapal dari pemilik untuk proses evakuasi kapal yang tenggelam itu.

"Pemilik menginformasikan kapal itu tenggelam sekitar pukul 20.15 WIB, sedangkan proses evakuasi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat tim datang, kemiringan kapal sekitar 50 derajat," katanya.

Dia membenarkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kapal dan muatannya tenggelam.

"Kerugian kita belum tahu. Seluruh awak kapal akan kita kembalikan kepada keluarganya setelah kita data dan mintai keterangan," katanya pula.

Berkaitan informasi bahwa kapal tersebut juga mengangkut timah batangan, ia mengatakan masih dalam pemeriksaan.

"Kami belum tahu, nanti dilihat manifestnya," ujarnya.

Seluruh awak kapal sempat menunggu nakhoda Ahmad Husaini yang dimintai keterangan oleh petugas Lanal dan Syahbandar Tanjung Balai Karimun.

Mereka baru diizinkan meninggalkan Makolanal setelah nakhoda selesai dimintai keterangan yang diperlukan.(*)

Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014