Jakarta (ANTARA News) - Manchester City mewujudkan salah satu dari mimpi empat gelarnya musim ini setelah menjuarai Piala Liga atau Piala Capital One usai mengatasi perlawanan Sunderland pada final turnamen besar pertama di Liga Premier tersebut yang dimainkan di Stadion Wembley, London, dengan skor 3-1.

Untuk pertama kali dalam sepuluh tahun terakhir, City akhirnya memenangi gelar turnamen besar, dan ini adalah gelar Piala Liga ketiga yang berhasil direbut City.

Kredit terbesar mesti diberikan kepada Yaya Toure dan Samir Nasri yang menciptakan dua gol penginsirasi kemenangan City padahal sepanjang babak pertama dan sepuluh menit babak kedua, City tertinggal 0-1 dari Sunderland.

Sunderland yang Desember tahun lalu pernah menumbangkan City di Stadium of Light awal musim ini dengan skor 1-0, mampu mengimbangi permainan City yang diisi para pemain bintang dengan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya kendati City mendominasi penguasaan bola.

Pada menit 10, setelah Fernandinho kehilangan bola di wilayah Sunderland untuk dicuri Adam Johnson. Johnson lalu melepaskan umpan jauh kepada Fabio Borini yang berhasil mengatasi kawalan kapten Vincent Kompany yang lalu diakhirnya dengan sepakan keras yang tak bisa dijangkau kiper City Costel Pantilimon.  Kedudukan 1-0 untuk Sunderland. 

Sampai sembilan menit babak kedua, City masih tertinggal 0-1 dari Sunderland. Tapi sejak menit 55, dalam kurun satu menit, dua gol Yaya Toure dan Samir Nasri membuat City seketika berbalik unggul 2-1.

Berawal dari tendangan bebas yang diekskusi dengan lamban, Yaya Toure membawa bola untuk dioper kepada Pablo Zabaleta yang mengirim balik bola tersebut ke arahnya. Lalu, dengan agak berspekulasi Toure melepaskan tembakan sensasional melengkung melewati barisan pertahanan Sunderland untuk akhirnya memperdaya Vito Mannone.  Kedudukan pun berubah 1-1.

Hanya satu menit dari gol itu, pada menit 56, Samir Nasri menggandakan gol City melalui tembakan yang diantaranya diaransemen Sergio Agüero dan kemudian memperdaya Mannone yang tertegun menyaksikan arah bola telah berubah dari yang diperkirakannya.  Kedudukan berubah 2-1.

Tepat pada menit 90, sebuah serangan balik yang tak bisa ditahan Sunderland yang sempat keasyikan menyerang dikonversi dengan cantik oleh Jesus Navas menjadi gol ketiga City dan sekaligus pamungkas pada laga final ini.  Skor 3-1 pun tak berubah sampai bubaran.

Bagi City, gelar Piala Liga ini adalah yang ketiga sejak mereka menumbangkan West Bromwich Albion pada final 1970 and Newcastle United pada final 1976. City pernah tumbang di final dari Wolves pada 1974.

Pada Piala Liga kali ini Manchester City memenangi semua dari lima laga Piala Liga-nya dengan mencetak 19 gol dan kemasukkan satu.  Jika digabungkan dengan partai final maka catatan City adalah enam kali menang, 22 gol dan kemasukkan dua gol.

Sedangkan bagi Sunderland ini adalah kegagalannya yang kedua pada final Piala Liga setelah pada final 1985 dikalahkan Norwich City 1-0.

Susunan pemain:
Manchester City: Costel Pantilimon, Vincent Kompany, Pablo Zabaleta, Aleksandar Kolarov, Martín Demichelis, Samir Nasri, David Silva, Fernandinho, Yaya Touré, Edin Dzeko (Alvaro Negredo), Sergio Agüero (Jesus Navas)
Pelatih: Manuel Pellegrini
 
Sunderland: Vito Mannone, Phillip Bardsley, Wes Brown, John O'Shea, Marcos Alonso, Ki Sung-Yueng, Sebastian Larsson (Steven Fletcher), Adam Johnson (Craig Gardner), Jack Colback, Lee Cattermole (Emanuele Giachherini), Fabio Borini
Pelatih: Gus Poyet

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014