Hari ini saya kumpulkan direksi PLN dan direksi PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk sinergi mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengumpulkan lima BUMN Karya untuk menjalin kerja sama dengan PT PLN membangun sistem transmisi listrik untuk mengatasi persoalan kelistrikan di wilayah Sumatera Utara.

"Hari ini saya kumpulkan direksi PLN dan direksi PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk sinergi mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara," kata Dahlan, di Kantor Pusat PT Pertani, Jakarta, Jumat.

Menurut Dahlan, BUMN Karya memiliki kemampuan dari sisi kemampuan kontruksi dan termasuk pendanaan, sehingga sinergi ini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur sistem jaringan transmisi kelistrikan dari selatan hingga utara Pulau Sumatera.

"Ini menjadi terobosan agar listrik di wilayah Sumatera Selatan mengalir ke utara. Supaya wilayah utara tidak selalu mengalami kesulitan listrik," tegas Dahlan.

Pada pertemuan tersebut selain kesiapan BUMN Karya juga dibahas berbagai kendala-kendala yang akan dihadapi seperti pembebasan lahan dan izin pembangunan.

Menurut Dahlan, sistem transmisi akan dibangun dari daerah Sumatera Selatan yang memiliki pasokan listrik berlebih, dan menjadi lumbung energi di Sumatera.

"Kita akan putuskan membangun sistem transmisi 500 kilovolt (KV) di sepanjang Sumatera, sama dengan sistem di Jawa dari Paiton-Suralaya. Dengan demikian bisa mengalirkan listrik dalam jumlah besar," ujar Dahlan.

Untuk membangun sistem transmisi ini diutarakannya, BUMN akan menyiapkan investasi sekitar Rp60 triliun yang dibiayai Bank-Bank BUMN.

"Investasi besar, karena proyek ini besar dan jangka waktu 2,5 tahun," ujarnya.

Mantan Dirut PT PLN ini menambahkan proyek ini harus direalisasikan, karena selama ini PLN selalu meminjam pendanaan dari perbankan luar negeri.

Saat ini masyarakat Kota Medan dan sekitarnya semakin resah, aktivitas terganggu karena intensitas pemadaman listrik yang semakin tinggi, bahkan telah mencapai 6-7 kali dalam sehari.

Akibatnya, masyarakat sudah seringkali melakukan protes kepada Gubernur Sumatera Utara, Kantor PLN Medan, bahkan ke kantor Dahlan Iskan di Jakarta.

Sesungguhnya, ujar Dahlan, dirinya juga sudah geram dan tidak sabar melihat pembanguan listrik di Sumatera, yang tidak sesuai dengan kemajuan wilayah itu.

"Sekarang ini Pulau Sumatera maju luar biasa, kalau tidak didukung sistem kelistrikan yang baik dan tangguh kemajuan ini akan terhambat," tegasnya.

Meski pembangunan transmisi ini terbilang mahal, namun secara investasi pembangunan transmisi cukup menjanjikan, dengan tingkat pengembalian (Internal Rate of Return/IRR) sekitar 17 persen-18 persen.

(R017/R010)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014