Kiev (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (IMF) siap menyediakan bantuan keuangan dan teknis buat Kiev, kata pejabat senior dana internasional itu pada Jumat (7/3).

"IMF siap membantu rakyat Ukraina dan mendukung program ekonomi pemerintah guna menempatkan Ukraina secara kokoh di jalur pemerintahan ekonomi dan pertumbuhan yang berkesinambungan," kata Direktur Departemen Eropa IMF Reza Moghadam di dalam satu pernyataan.

Moghadam, yang telah bekerja di Kiev selama beberapa hari belakangan sebagai anggota misi pencari fakta IMF, mengatakan ia memiliki kesan positif dengan komitmen Pemerintah Ukraina untuk melakukan pembaruan ekonomi.

Pada Selasa (4/3), tim IMF memulai misi 10-hari di Kiev, Ibu Kota Ukraina, untuk membuat penilaian teknis mengenai situasi ekonomi Ukraina dan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah mengenai kemungkinan dana talangan.

Perundingan antara Kiev dan IMF mengenai paket dana tersebut telah dilangsungkan sejak Februari 2011, setelah program pinjaman siap-pakai sebelumnya dengan nilai 15 miliar dolar dibekukan.

Pembicaraan mengenai pinjaman baru itu macet pada April lalu akibat ketidak-sediaan Kiev untuk memenuhi ketentuan guna menaikkan harga gas buat rumah tangga dan menetapkan nilai tukar "floating".

Krisis politik Ukraina telah membuat negeri itu menderita kerugian ekonomi, saat Ukraina menghadapi kemungkinan kegagalan pembayaran utang, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Ukraina memerlukan sebanyak 35 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan guna meningkatkan ekonominya, kata Kementerian Keuangan di negeri itu.

Di tempat terpisah, dalam serangkaian wawancara dengan media lokal pada Jumat, para ahli terkemuka di St.Petersburg State University telah meremehkan dampak negatif yang mungkin dialami oleh ekonomi Rusia akibat konflik di Ukraina.

Ketika menanggapi ancaman sanksi dari negara Barat, Vladimir Golovatyuk --Asisten Profesor Ekonomi-- berpendapat, "Setiap sanksi terhadap Rusia juga akan memiliki dampak bumerang terhadap mitra kami". Ia menyebutkan tingginya tingkat integrasi ekonomi antara Rusia dan mitra utamanya di Eropa termasuk Jerman, Inggri, Prancis dan Italia.

Golovatyuk juga menyerukan masyarakat agar tenang sementara spekulasi terhadap ruble Rusia telah mengakibatkan fluktuasi liar mata uang Rusia dalam beberapa hari belakangan.

"Segera setelah Pemerintah Rusia dan Bank Sentral dapat menetralkan kegiatan spekulasi ini, seluruh dampak akan jadi kecil," kata Golovatyuk. Ia menambahkan hubungan ekonomi antara Rusia dan Ukraina sudah mengalami kemerosotan sebelum krisis meletus.

Nilai total perdagangan Rusia merosot dari 5,4 persen jadi 4,7 persen pada 2013.

"Dalam konteks ini, saya kira peristiwa baru-baru ini di Ukraina takkan menandai perubahan, apalagi bencana, bagi ekonomi Rusia," kata Golovatyuk.
(C003/A016)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014