Bogor (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan sebanyak 24 unit Panser Anoa 6X6 yang baru diserahkan dari PT Pindad akan dikirim ke Darfur-Sudan untuk digunakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-/United Nations Mission In Darfur (UNAMID).

"Mereka akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB selama setahun di wilayah Darfur-Sudan," kata Panglima TNI usai acara serah terima 24 panser dari Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono kepada Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Partisipasi prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Batalyon Komposit TNI TNI Kontingen Garuda XXXV-/UNAMID berkekuatann 800 personil TNI, selain dilengkapi 24 panser Anoa 6X6, juga 30 truk dan 34 jeep. Partisipasi TNI itu atas permintaan PBB dalam upaya pemeliharaan perdamaian di wilayah Darfur. Rencana penempatan satgas ini, yakni di El Geneina, dan Masteri yang berbatasan dengan negara Chad.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, dengan perkembangan kawasan global dan regional saat ini mengharuskan TNI menambah alutsista yang ada dalam rangka menjaga pertahanan dan kedaulatan NKRI.

"Dengan perkembangan kawasan saat ini, mau tak mau negara harus memberikan respon yang cepat, terlebih TNI harus membuat strategi pertahanan," kata Panglima TNI.

Moeldoko juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang memelihara kepercayaan TNI hingga saat ini.

"Kepercayaan TNI harus dijaga dan tak berpuas diri, sehingga menyebabkan standarisasinya menurun. Ke depan, PT Pindad harus meningkatkan standarisasinya karena saat ini TNI lebih mendukung untuk pengadaan alutsista dalam negeri," tuturnya.

Panglima TNI menambahkan, pengunaan panser Anoa dalam misi perdamaian PBB, selain aman dan nyaman juga memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit TNI bahwa alutsista dalam negeri bisa digunakan dalam misi perdamaian PBB di Darfur-Sudan.

"Ini akan memberikan kebanggaan bahwa alutsista dalam negeri digunakan dalam misi perdamaian PBB," kata Moeldoko.

TNI hingga kini telah membeli 226 unit Anoa dari PT Pindad, dengan rincian TNI memesan 154 unit (2008), pada 2011 sebanyak 11 unit, tahun 2012 61 unit, 2013 PT Pindad mendapat pesanan 82 unit.

Panser yang diserahterimakan merupakan panser dengan berbagai varian, terutama varian Armoured Personnel Carrier (APC) dan ambulans.

Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono, mengaku merasa bangga karena kedua kalinya setelah Unifil di Lebanon, panser Anoa 6X6 digunakan dalam misi perdamaian internasional.

"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan TNI untuk gunakan produk PT Pindad, tidak hanya di Indonesia tetapi hingga ke kancah internasional," kata Tri.

PT Pindad terus menggembangkan kemampuan yang dimilikinya terutama untuk meningkatkan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan TNI yang semakin besar.

"Besar harapan kami, produk Pindad baik yang dihasilkan saat ini bisa digunakan terus oleh TNI dan menjadi kebanggaan Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, produk pertahanan PT Pindad saat ini, antara lain, kendaraan taktis dan kendaraan tempur roda ban 4X4 Komodo dan 6X6 Anoa, senjata gengam pistol, senapan serbu, senapan mesin, pesawat mortir, dan sniper serta peralatan senjata pendukung operasi, seperti Silencer.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014