Yang jelas kami bangga dengan pencapaian ini
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Energi menjadi juara baru setelah pada pertandingan grand final BSI Proliga 2014 mengalahkan tim Manokwari Valeria Papua Barat di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, dengan skor 3-0 (25-11, 25-14 dan 25-22).

Anak asuh Octavian ini layak disebut juara baru karena selama keikutsertaannya di kompetisi bola voli tertinggi di Indonesia, tim ini baru merasakan juara satu kali. Mereka berhak atas hadiah uang tunai Rp125 juta.

"Strategi mematikan April sesuai dengan rencana. Kondisi ini membuat pemain bermain dengan lepas. Yang jelas kami bangga dengan pencapaian ini," kata pelatih Jakarta Pertamina Energi, Octavian usai pertandingan.

Menurut dia, kemenangan yang diraih ini juga berkat pembentukan tim yang bagus. Pemilihan pemain baik lokal maupun asing menjadi kunci sukses saat turun pada kompetisi bola voli tertinggi di Tanah Air ini.

"Kami tanya ke manajemen. Mereka punya uang, kenapa tidak membentuk tim bagus? Manajemen langsung menyetujui. Hasilnya tim ini terbentuk dan juara," kata pelatih yang biasa dipanggil Ook itu.

Jakarta Pertamina Energi yang bertekad menjadi juara baru BSI Proliga bermain taktis sejak awal set pertama. Anak asuh Octavian langsung memperagakan smes-smes keras baik lewat Amalia Fajrina, Maya Kurnia Indri maupun lewat dua pemain asingnya, Malika Kantong dan Chaisri Tapaphapun.

Berkat permainan taktis yang diperagakan oleh pemain Jakarta Pertamina Energi, perolehan poinpun tidak seimbang. Valeria Papua Barat yang merupakan runner up Proliga musim lalu jauh tertinggal. Set pertama ini dimenangi Jakarta Pertamina dengan 25-11.

Pada set kedua Valeria mencoba bangkit. Memang Indah Gunarti dan kawan-kawan mampu mengimbangi anak asuh Octavian. Namun, akibat sering melakukan kesalahan, runner up Proliga musim lalu ini harus kehilangan set kedua dengan skor 25-14.

Upaya Valeria untuk memperpanjang permainan terlihat pada set ketiga. Anak asuh Eko Waluyo itu bahkan mampu unggul 10-7. Pertaminan yang diperkuat pemain timnas tak tinggal diam. Agustin dan kawan-kawan terus menekan dan membuat kedudukan menjadi 19-19.

Dalam posisi sama kuat, pemain Valeria justrus sering melakukan kesalahan. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Pertamina. Hasilnya klub yang sponsori oleh salah satu BUMN ini mampu mengakhiri set ketiga dengan 25-22 dan predikat juarapun diraih.

"Strategi kurang berjalan. Maria Jose yang diandalkan dalam block kurang berjalan dengan baik juga. Yang jelas kami sangat mengapresiasi perjuangan anak-anak," kata pelatih Valeria Papua Barat, Eko Waluyo.

Sementara itu untuk peringkat tiga direbut oleh Jakarta Popsivo PGN setelah pada pertandingan terakhir mengalahkan Jakarta Electric PLN dengan skor 3-0 (25-20, 26-24, 28-26). Meski Jakarta Electric kalah telak, namun jika dilihat dari poin, pertandingan cukup ketat.

"Kita beberapa kali tertinggal, tapi alhamdulillah bisa mengejar dan menang. Anak-anak terlalu mengandalkan Jutarat sehingga mudah dibaca lawan," kata pelatih Jakarta Popsivo PGN Anshori.

Setelah merebut posisi ketiga kompetisi bola voli terbesar di Indonesia, Jakarta Popsivo PGN berhak mendapatkan hadiah Rp75 juta, sedangkan Jakarta Electric PLN berhak mendapatkan hadiah uang tunia Rp50 juta.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014