Pekanbaru (ANTARA News) -  Sudah 65,9 ton garam ditabur di udara berbagai daerah kabupaten dan kotamadya di Riau untuk membuat hujan buatan menggunakan teknologi modifikasi cuaca.

Hujan buatan itu dimaksudkan untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan.

Data rekapitulasi tim satgas yang diterima, Sabtu siang menyebutkan, untuk pesawat Casa sejak 5 Maret telah menyemai 19,9 garam, puncaknya dilakukan pada 17 Maret dengan dua kali sorti (kapasitas per sorti (1 ton) dan dilakukan hingga 21 Maret.

Sebelumnya pesawat Casa hanya melakukan penyemaian satu kali sorti dengan kapasitas satu ton per hari.

Sementara itu, pesawat Hercules dilaporkan telah melakukan penyemaian sebanyak 10 kali sorti dengan kapasitas/sorti yakni empat hingga lima ton garam.

Total garam yang telah disemai oleh Hercules tercatat mencapai 46 ton dengan puncak penyemaian dilaksanakan pada 16 Maret yakni 10 ton garam.

Disebutkan bahwa Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau masih mencadangkan 21.100 kilogram garam (NaCI) untuk siaga dalam upaya penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan jika kebakaran lahan kembali marak.

"Cadangan garam itu akan didatangkan lagi kalau dibutuhkan. Sekarang belum," kata Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo kepada pers.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014