Jumat lusa waktu yang tepat mendatangkan kembali hujan buatan
Banjarmasin (ANTARA) - Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto mengatakan wilayah Kalimantan Selatan masih membutuhkan teknologi modifikasi cuaca mendatangkan hujan buatan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya wilayah Kota Banjarbaru.

“Hujan buatan adalah solusi tepat menangani karhutla di Kalimantan Selatan, Jumat lusa waktu yang tepat mendatangkan kembali hujan buatan karena saat itu terjadi potensi kelembapan awan yang cukup tebal,” kata Ari Aryanto saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu.

Ari Aryanto yang juga sebagai Wakil Ketua Satgas Karhutla Kalsel itu menyebutkan terkait pelaksanaan modifikasi cuaca untuk mendatangkan hujan buatan Jumat lusa, dirinya sudah berkoordinasi dengan BMKG setempat dan menyampaikan hal itu ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyetujui rekomendasi tersebut.

“Wakil Menteri LHK sudah merekomendasikan agar Kalsel menetapkan status tanggap darurat karhutla, tetapi hal itu perlu kami diskusikan bersama,” ucapnya.

Dia mengatakan usai Wamen LHK memberikan tanggapan, dirinya berkoordinasi dengan Kapolda Kalsel, Sekda Kasel, yang kemudian segera dilaporkan ke Gubernur Kalsel untuk menyikapi rekomendasi dari Wamen LHK tersebut.

Baca juga: Wamen LHK padamkan kebakaran gambut di area hutan lindung di Banjar
Baca juga: Wamen LHK: Karhutla gambut Kalsel harus digenangi air agar padam


Ari Aryanto menuturkan meskipun Sekda Kalsel menyampaikan dua kabupaten dan kota sudah cukup mengajukan untuk dinaikkan status tanggap darurat karhutla, namun hal itu masih perlu pertimbangan dan pembahasan bersama terkait sisi positif dan negatif yang kemungkinan dapat terjadi.

Dirinya mengakui walaupun satgas sudah berupaya maksimal menanggulangi karhutla, tetapi masih belum optimal karena masih terdapat berbagai tantangan dan keterbatasan sumber daya.

Lebih lanjut, dalam beberapa hari ini dia memantau secara langsung penanggulangan karhutla di lapangan, seluruh petugas setiap hari melakukan pembasahan lahan yang terbakar dengan harapan mengurangi kabut asap khususnya di wilayah ibu kota provinsi.

Ari Aryanto juga menyampaikan terkait sumber daya manusia dari para relawan karhutla, dirinya bersama jajarannya memberikan fasilitas bahan bakar kendaraan dan konsumsi seadanya. Berdasarkan hasil rapat, untuk dana pemberdayaan tenaga para relawan belum dianggarkan secara khusus.

Menurut dia, upaya pemerintah daerah sementara ini menggunakan dana pribadi secara sukarela untuk membantu para relawan yang setiap hari menanggulangi karhutla di lapangan.

Baca juga: Tim gabungan padamkan kebakaran 30 hektare lahan di Tapin Kalsel
Baca juga: Area konservasi bekantan terdampak karhutla dibasahi BPBD Tapin


Ia juga mengakui perannya belum maksimal, terlebih saat ini waktunya harus terbagi dengan kesibukan jelang menyambut HUT ke-78 TNI yang akan diperingati pada Kamis besok.

“Saya akan yakinkan seluruh sumber daya yang ada bekerja maksimal menanggulangi karhutla ini,” ujar Ari Aryanto.

Sementara itu, Staff Prakirawan BMKG Syamsudin Noor Banjarmasin Fitma Surya Arghani menanggapi terkait rencana satgas karhutla melakukan hujan buatan pada Jumat lusa.

Menurut dia, saat ini terjadi penebalan terhadap kelembapan awan, namun tidak menyeluruh di wilayah Kalsel yakni sebagian di sekitar arah timur dan utara saja seperti Kabupaten Tanah Bumbu, Kotabaru, Balangan, dan Tabalong.

“Untuk wilayah Ibu Kota Kalsel yaitu Banjarbaru, pada tanggal delapan dan sembilan kemungkinan terjadi penebalan awan yang berpotensi turun hujan,” ungkap Fitma.

Baca juga: Kualitas udara di Palangka Raya masuk kategori berbahaya
Baca juga: BPBD Bangka Tengah deteksi sebaran titik api lewat udara
Baca juga: Gubernur Sumsel tekankan perlunya kerja sama tangani karhutla

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023