Jakarta (ANTARA News) - Ada-ada saja cara Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menarik perhatian.

Di tengah kesibukannya membenahi kinerja 141 perusahaan milik negara, dan musim kampanye Pemilihan Legislatif, Dahlan menyempatkan diri untuk terlibat berkesenian bersama dengan para pejabat Kementerian dan puluhan direksi BUMN.

Pada pementasan Ketoprak Tokoh BUMN yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (29/3) malam, Dahlan memerankan tokoh Raden Wijaya Winisudha.

Ketoprak yang disutradarai Staf Ahli Kementerian BUMN Pandu Djajanto dan produser Luluk Sumiarso, berlangsung sekitar dua jam. Dihadiri sekitar 400 orang penonton yang memadati gedung kesenian, termasuk sekitar 60 tamu undangan yang terdiri atas Direktur Utama, Komisaris Utama dan Direksi.

Pementasan ketoprak dengan lakon Raden Wijaya Winisudha ini, menceritakan tentang suasana kerajaan yang tetap harus bergantung kepada pihak lain atau tidak bisa hidup sendiri-sendiri.

Dalam suatu pemerintahan dibutuhkan kerja sama dan perjuangan sehingga bisa lebih langgeng.

Ketoprak Tokoh BUMN tersebut, melibatkan sejumlah pejabat perusahaan "plat merah" seperti Dwi Sutjipto (Direktur Utama PT Semen Indonesia), Bambang Triwibowo (Direktur Utama PT PP), Adhi Karya Kiswodarmawan (Dirut Adhi Karya), Mulyono (Direktur Pelindo IV), Subiyono (Dirut PTPN X), Budi Setiyarso (Direktur Utama Jasa Raharja), Dayu Rengganis (Direktur Operasi PT INTI), Felia Salim (Wakil Direktur Utama Bank BNI).

Selanjutnya Riza Pahlevi Tabrani (Direktur Keuangan PT PGN), Rini Wulandari (Direktur Pengembangan Usaha PT Sarinah), Riswinandi (Wakil Direktur Bank Mandiri), Rita Widayati (Direktur Administrasi dan Keuangan Pindad), Anggiasari (Direktur Keuangan PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari).

Menurut Dahlan Iskan, tampil di panggung ketoprak merupakan yang kelima kalinya, setelah sebelumnya ketika menjabat Dirut PLN sudah pernah melakoni seni drama tersebut termasuk ketoprak humor.

Pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini pun menuturkan, pada cerita itu ia harus berjuang untuk mempertahankan kerajaannya agar tak jatuh ke Kerajaan Kertanegara.

"Saya berperan sebagai Raden Wijaya yang memanfaatkan kekuatan Tiongkok untuk menggempur raja yang menyerang negara lain," ujar Dahlan.

Dahlan pun mengaku, dalam melakoni peran itu dirinya tidak cukup waktu untuk latihan.

Dari 4 kali latihan bersama, Dahlan hanya ikut dalam "gladi resik" terakhir yang dilangsungkan di Kantor Kementerian BUMN, pada Jumat (28/3) malam seusai kunjungan kerja dari Nangroe Aceh Darussalam.

Pada Sabtu pagi (29/3), dengan waktu yang sangat sempit Dahlan harus mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Semarang, Jawa Tengah untuk kampanye Pemilu Legislatif.

Untuk itu, Dahlan pun menyiasatinya dengan selalu membawa naskah atau sinopsis ketoprak agar dalam setiap kesempatan yang sengat sempit dapat membacanya.

Namun Dahlan yang juga merupakan peserta kovensi Capres Partai Demokrat ini merasa lega. Lelahnya terbalaskan karena acara ketoprak Tokoh BUMN berlangsung lancar dan mendapat apresiasi dari para penonton.

Secara keseluruhan ketoprak tersebut sukses, sempat membuat penonton terbahak-bahak karena Dahlan melakukan improvisasi dalam skenario yang diperankannya, sehingga ceritanya menjadi lebih segar dan makin menarik.

"Ya lega, akhirnya sudah selesai. Tadi juga banyak yang ketawa," ujar Dahlan.

Apresiasi pun mengalir dari pelakon lainnya. Adityawarman (Direktur Utama Jasa Marga) mengatakan bahwa akting Dahlan Iskan sangat bagus dan natural.

"Meskipun tidak pernah latihan, karena kesibukannya, namun akting panggung Pak Dahlan bagus banget," kata Adityawarman.

Sementara Dirut Semen Gresik Dwi Sutjipto, menilai Dahlan pintar membawa suasana panggung sehingga lebih menarik dan jalan cerita lebih mengalir.

Dahlan lega, para direksi yang ikut mengambil peran juga bangga karena Ketoprak Tokoh BUMN tuntas digelar.

Sutradara Ketoprak Tokoh BUMN, Staf Ahli Kementerian BUMN Pandu Djajanto menuturkan, pagelaran seni ini merupakan sebuah bentuk bahwa Kementrian BUMN peduli akan kebudayaan Indonesia.

"Motivasi kebudayaan melalui acara ini menjadi perekat kebangsaan," kata Pandu.

Di akhir acara, dan sebagai penutup pementasan, Dahlan pun ikut bergoyang "Oplosan" bersama dengan semua pihak yang terlibat dalam ketopak tersebut.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014