Sebagian besar investasi di bidang pariwisata diperuntukkan bagi pembangunan hotel dan restoran,"
Jakarta (ANTARA News) - Investasi terbesar sektor pariwisata di Indonesia adalah bidang hotel dan restoran, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

"Sebagian besar investasi di bidang pariwisata diperuntukkan bagi pembangunan hotel dan restoran," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa.

Pada 2013, investasi sektor pariwisata mencapai 602,648 juta dolar AS terdiri atas 462,47 juta dolar AS dalam bentuk PMA dan 140,18 juta dolar AS dari PMDN.

Menteri mencontohkan beberapa investasi yang sedang dan akan dilakukan dalam mengantisipasi meningkatnya permintaan, termasuk pada second dan third tier cities antara lain adalah tiga operator dalam negeri (Grup Santika Hotel, Tauzia Hotel, dan Dafam Hotel).

Ketiganya, kata Menteri, tercatat sebagai operator nasional yang agresif melakukan ekspansi.

"Rencananya, operator ini akan menambah 140 jaringan hotel mereka sampai 2015," katanya.

Selain itu, operator asing Carlson Rezidor bersama mitranya PT Panorama Group merencanakan memperluas jaringannya dengan membangun 20 hotel baru dalam lima hingga tujuh tahun ke depan.

Empat di antaranya mulai direalisasikan pada tahun ini di Lampung, Bali, Makassar dan Bandung, dengan nilai investasi sekitar 250 juta dolar AS.

"Di samping itu, operator asing yang bekerja sama dengan sejumlah investor dalam negeri juga melakukan ekspansi," kata Mari Elka.

Saat ini sudah ada 76 Hotel Aston, termasuk Aston Belitung yang baru saja diresmikan, dan direncanakan 150 lagi dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Sedangkan Accor group yang sudah beroperasi selama 20 tahun di Indonesia dan mengoperasikan 70 hotel di 24 kota di Indonesia menargetkan 100 hotel atau 20.000 kamar pada 2015. (*)

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014