angankan kebutuhan nasional untuk suplai Sumatera Selatan saja dari produksi pabrik Cinta Manis Ogan Ilir belum terpenuhi. Sumsel sendiri membutuhkan sekitar 120 ton pertahun,"
Palembang (Antara) - Produksi pabrik gula Cinta Manis PTPN VII (Persero) Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan Bunga Mayang Lampung baru mampu memenuhi lima sampai enam persen untuk kebutuhan gula nasional sebanyak 2,6 juta ton.

"Jangankan kebutuhan nasional untuk suplai Sumatera Selatan saja dari produksi pabrik Cinta Manis Ogan Ilir belum terpenuhi. Sumsel sendiri membutuhkan sekitar 120 ton pertahun," kata Sekretaris Perusahaan PTPN VII Sonny Soediastanto di Palembang, Jumat.

PTPN VII ke depan akan terus berupaya meningkatkan produksi untuk mendukung swasembada gula nasional dengan perbaikan kualitas tanaman tebu melalui sistem pemupukan, dan pengairan atau irigasi memanfaatkan kolam retensi atau sistem embung.

"Dengan perlakuan tanaman seperti itu diharapkan kualitas tanaman tebu akan menjadi lebih baik terutama dalam pertumbuhan dan kandungan rendemen gulanya," ujarnya.

Jika hasil produktivitas panen tebu sudah baik otomatis yang dibawa ke pabrik memenuhi tiga syarat utama yaitu, hijau, segar, dan bersih.

Sonny menjelaskan, pabrik gula Cinta Manis Sumsel menargetkan produksi pada 2014 sebanyak 67.224 ton dari 42.500 ton pada 2013. Luas areal perkebunan tebu Cinta Manis mencapai 12.000 Hektare.

Sedangkan produksi pabrik Bunga Mayang di Kabupaten Lampung Utara pada 2014 ditargetkan 99.000 ton dari luas areal tanaman tebu kebun inti perkebunan rakyat mencapai 15.000 Ha, sehingga target total produksi gula PTPN VII tahun ini mencapai 166.000 ton.

Untuk meningkatkan produksi dan mendorong pencapaian swasembada gula nasional, PTPN VII telah meluncurkan program "7899" yaitu dapat menghasilkan delapan ton hablur/Ha, 90 ton tebu/Ha, dan memperoleh rendemen sembilan persen.

"Program 7899 kami usahakan secara bertahap selama tiga tahun bisa tercapai dengan kerja ekstra dan perbaikan secara berkelanjutan," ungkap Sonny. (*)

Pewarta: Indra Goeltom
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014