Amerika Serikat berencana mengirimkan dua kapal anti rudal AEGIS tambahan ke Jepang pada 2017
Tokyo (ANTARA News) - Amerika Serikat berencana mengirim dua kapal perang anti-rudal tambahan ke Jepang untuk mengantisipasi ancaman Korea Utara yang baru-baru ini melakukan tindakan "provokatif", demikian Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan, Minggu.

"Sebagai respons atas tindakan provokatif yang membahayakan stabilitas oleh Pyongyang--termasuk di antaranya uji coba rudal yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB--saya mengumumkan bahwa hari ini Amerika Serikat berencana mengirimkan dua kapal anti rudal AEGIS tambahan ke Jepang pada 2017 mendatang," kata Hagel dalam konferensi pers di Tokyo bersama Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera.

Dua kapal perang tambahan anti-rudal tersebut akan bergabung dengan lima kapal lainnya yang mempunyai kemampuan sama dan yang sebelumnya telah ditempatkan di Jepang.

Pada bulan lalu, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah yang diperkirakan mampu mencapai Jepang. Tokyo kemudian dilaporkan memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan rudal milik Korea Utara yang melewati batas wilayah udara Jepang dan menempatkan kapal AEGIS miliknya ke Laut Jepang.

Keputusan dari Washington tersebut "didorong oleh tindakan agresif dan provokatif dari Korea Utara dan komitmen Amerika Serikat untuk pertahanan Jepang," kata pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang menolak disebutkan identitasnya.

Keputusan tersebut "juga dinilai dapat melindungi kepentingan nasional kami" karena Korea Utara berulang kali mengancam kepentingan Amerika Serikat, demikian pejabat tersebut mengatakan.

Sebelumnya pada Oktober lalu, Amerika Serikat telah menempatkan radar peringatan dini yang kedua di Kyoto. Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan jumlah penyergap rudal di Alaska.

"Langkah-langkah ini dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan kami untuk mempertahankan Jepang dan Amerika Serikat terhadap ancaman rudal balistik dari Korea Utara," kata Hagel.

Sementara itu pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada pekan ini mengingatkan bahwa situasi di kawasan Asia Timur "sangat genting" dan bersumpah akan "menghancurkan" apa yang dia sebut sebagai politik kebencian yang didalangi Amerika Serikat.

(G005)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014