...agar pemilu tahun ini tidak seperti sebelumnya, masih terjadi manipulasi dan jual beli suara dan sudah menjadi rahasia umum. Kami juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu dan partai politik agar tidak melakukan hal-hal bodoh yang bisa
Bandarlampung (ANTARA News) - Jaringan pengikut dan pencinta Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) atau "Gusdurian" menempatkan 150 relawan untuk memantau pelaksanaan Pemilu 2014 sebagai upaya ikut mewujudkan demokrasi di Indonesia melalui pemilu yang berkualitas.

"Pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 ini, Jaringan Gusdurian akan mengimplementasikan Program JGD TRaP atau Transparansi Hasil Pemilu. Program yang melibatkan 150 relawan yang akan melakukan pemantauan pemilu legislatif di 120 kabupaten dan kota yang tersebar pada hampir seluruh Indonesia," ujar Koordinator JGD TRaP Sekretariat Nasional JGD, Aan Anshori dalam penjelasan diterima di Bandarlampung, Rabu.

Kabupaten/kota tersebut merupakan tempat yang terdapat komunitas Gusdurian yaitu ratusan kader penggerak komunitas yang bersetia melanjutkan nilai dan gerakan almarhum Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) melalui jalur kultural (nonpolitik praktis), sebuah jaringan yang berada dalam komando Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur.

"Program JGD TRaP muncul sebagai upaya konkret JGD untuk terlibat memastikan perbaikan kualitas pemilu. Republik ini sangat membutuhkan para pemimpin atau wakil rakyat yang berintegritas yang terpilih melalui pemilu yang tidak manipulatif," ujar Aan lagi.

Pemilu tahun ini menghabiskan anggaran sekitar Rp15 triliun, dua kali lipat dari biaya pemilu sebelumnya. Menurut dia, biaya pemilu sebesar ini tidak bisa dikatakan sedikit sebagai ongkos perbaikan demokrasi.

"JGD TRaP berkepentingan agar pemilu tahun ini tidak seperti sebelumnya, masih terjadi manipulasi dan jual beli suara dan sudah menjadi rahasia umum. Kami juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu dan partai politik agar tidak melakukan hal-hal bodoh yang bisa mencederai kualitas demokrasi tahun ini," kata Aan menegaskan.

Koordinator Wilayah JGD untuk Transparansi Hasil Pemilu 2014 wilayah Lampung Irham Ali Saifuddin menambahkan, pemilu merupakan salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat.

"Melalui pemilu, konsep kedaulatan rakyat yang tadinya abstrak menjadi terukur. Sebagai pengagum dan penerus perjuangan Gus Dur di garis kultural, JGD turut berpartisipasi aktif dalam mendorong transparansi hasil Pemilu 2014," ujar Irham.

Menurut dia, hal ini bukan saja untuk menjaga kualitas transparansi pemilu, lebih jauh lagi untuk merawat kedaulatan rakyat yang selalu dicita-citakan Gus Dur melalui pendidikan kritis.

Irham menyatakan, pemilu tidak sebatas dipahami sebagai selebrasi karikatif ala demokrasi prosedural saja yang secara normatif aparatus penyelenggara pemilu menjalankan fungsinya.

"Kegiatan ini untuk memastikan substansi pemilu, yakni rakyat benar-benar menggunakan kekuasaannya untuk menentukan masa depan bangsa melalui wakil-wakil rakyat yang mereka pilih," ujarnya pula.

Di Pronvinsi Lampung, kegiatan ini akan melibatkan komunitas-komunitas Gusdurian (pengikut dan pencinta Gus Dur) di Bandarlampung, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Metro. dan Waykanan.

"JGD Waykanan siap berpartisipasi agar tercapai tujuan program tersebut," ujar JGD Kecamatan Bumiagung Kabupaten Waykanan Heri Amanudin. (GA*B014)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014