Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 31 poin menjadi Rp11.320 dibanding sebelumnya Rp11.289 per dolar AS.

"Hasil Pemilu Legislatif yang berjalan lancar namun belum mampu memberi harapan di pasar keuangan dikarenakan tidak ada partai politik yang memiliki suara mayoritas," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kondisi itu membuat euforia yang sebelumnya tumbuh cenderung tergerus, namun penguatan mata uang rupiah masih ada meski cenderung terbatas.

Kendati demikian, kata dia, lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara yang mengalami kelebihan permintaan menahan tekanan mata uang rupiah lebih dalam.

Sementara dari eksternal, lanjut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri juga masih melihat adanya potensi perlambatan ekonomi Tiongkok sehingga banyak yang cenderung melepas mata uang negara berisiko, termasuk rupiah.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa posisi cadangan devisa masih cukup aman dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

"Dari sisi fundamental, cadangan devisa Indonesia periode Maret 2014 sebesar 102,59 miliar dolar AS masih dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah," kata dia.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014