Surabaya (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), Musliar Kasim, menyatakan bocoran jawaban soal Ujian Nasional (UN) itu tidak benar, karena itu para siswa diimbau untuk tidak memercayai isu tersebut.

"Harus percaya diri, jangan terpengaruh beredarnya jawaban soal, karena itu hanya kerjaan orang-orang yang tidak bertanggungjawab," katanya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Di sela-sela sidak pada empat sekolah, yakni SMAN 10 Surabaya, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya di kawasan Bendul Merisi, SMA Dr Soetomo, dan SMKN 8 Surabaya, ia menjelaskan pemerintah bisa memastikan bahwa tidak akan ada kebocoran soal.

"Itu karena proses pembuatan soal, pengiriman hingga pelaksanaan Unas selalu melibatkan unsur-unsur dari kepolisian, perguruan tinggi, dinas pendidikan, dan sekolah," katanya dalam sidak didampingi Gubernur Jatim Soekarwo dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun itu.

Dalam kesempatan itu, Musliar menilai pelaksanaan UN di Jatim cukup lancar karena dukungan semua pihak. "Kepada adik-adik, persiapkan sebaik-baiknya, tak usah percaya terhadap isu bocoran. Berlatih, bekerja yang keras dan jujur," katanya.

Ia optimistis, seperti tahun sebelumnya, UN di Jatim kali ini berjalan lancar. Hal itu dilihat dengan pendistribusian soal UN yang tidak ada kendala. Selanjutnya tergantung dari para siswa sendiri untuk mengerjakan soal.

"Belajar pasti sudah kalian lakukan, sekarang tinggal berdoa dan jangan lupa isi jawaban dengan teliti. Semoga sukses, ya," kata Musliar kepada siswa di SMAN 10 Surabaya.

Tentang soal UN tertukar, ia menyarankan pihak sekolah segera menukarkannya ke sekolah terdekat. "Yang pasti, persiapan tahun ini lebih baik dari tahun lalu, karena soal telah berada di tempat menyimpanan dua minggu sebelum pelaksanaan UN," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengingatkan target dalam UN bukan hanya kelulusan, namun target yang tidak kalah pentingnya adalah pembelajaran moral dan etika, sehingga para siswa terbiasa jujur dan tidak berbuat curang.

"Semua yang diajarkan ibu dan bapak guru di sekolah, diujikan hari ini termasuk moral dan etika yang melandasi kejujuran siswa dalam mengerjakan soal UN, karena itu jangan percaya isu macam-macam," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun mengatakan persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, sehingga bisa dipastikan tidak akan ada soal yang bocor. "Pengawasan soal kami lakukan 24 jam setiap hari, sehingga kemungkinan bocor bisa dipastikan tidak mungkin," katanya.

Di Jatim, jumlah peserta UN 2014 Jatim untuk jenjang SMA/MA sebanyak 229.939 siswa, SMK sebanyak 187.037 siswa, SMP/MTs sebanyak 541.007 siswa, Paket B/Wustho sebanyak 22.066 siswa, Paket C dan Paket C kejuruan sebanyak 27.007 siswa, SMPLB sebanyak 274 siswa, dan SMALB sebanyak 167 siswa.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014