Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang tegas karena tantangan dan persoalan yang dihadapi semakin kompleks.

"Kita butuh pemimpin yang tegas," kata Said Aqil di depan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang bertandang ke Kantor PBNU, Jakarta, Senin.

Sebelumnya, Jokowi yang juga bakal calon presiden dari PDI Perjuangan menanyakan kriteria pemimpin menurut pandangan PBNU.

Menurut Said Aqil, sikap tegas pemimpin diperlukan karena tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan semakin berat dan kompleks, baik di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Terkait pertahanan keamanan, Said Aqil mengingatkan kawasan Indonesia kini telah "dikurung" oleh kekuatan militer asing, dan itu tentu memerlukan perhatian serius.

Jokowi tiba di PBNU, Jalan Kramat Raya No 164 Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.30 WIB didampingi sejumlah stafnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tidak tampak struktur PDIP dan tim sukses Jokowi dalam rombongan itu.

Sementara Said Aqil menemui Jokowi dan rombongan didampingi Ketua PBNU Muhyidin Arubusman, Bendahara Umum Bina Suhendra, Ketua Lembaga Tamir Masjid KH Abdul Manan Ghani, Sekretaris Lembaga Kesehatan NU Anggia Ermarini, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen.

Selain membicarakan permasalahan kepemimpinan Indonesia mendatang, kedatangan Jokowi juga terkait penyelesaian sengketa lahan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PBNU, yakni menyangkut tanah seluas 2,5 hektare di Taman Anggrek, Tomang, Jakarta Barat.

"Kita selesaikan dulu di sini, nanti ke depan penyelesaiannya bisa lebih mudah," kata Jokowi saat ditanya mengenai komitmennya dalam penyelesaian sengketa lahan dengan PBNU.


Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014