Kalau saya sendiri yakin insya Allah bisa 100 persen
Jakarta (ANTARA News) - Ujian Nasional SMA dan sederajat yang diselenggarakan sejak senin (14/4) telah selesai hari ini. Beberapa siswa yang ditemui usai ujian mengaku yakin lulus.
"Yakin 100 persen," ucap Darin Hulwani dan Alifna, siswi SMAN 8 Jakarta saat ditemui Rabu siang.

Keyakinan yang sama juga dirasakan Adi Darma. Siswa jurusan IPA SMAN 26 Jakarta ini juga yakin akan lulus walaupun tidak seratus persen.


"Insya Allah. (Persentasi untuk lulus) 80 persen lah," ujarnya. Hal yang sama diungkapkan siswa SMAN 26 Jakarta lainnya, Mahdi. Untuk kelulusan ia sangat yakin lulus, namun untuk standar nilai yang semakin tahun semakin sulit membuatnya tidak yakin untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.

"Kalau saya sendiri yakin insya Allah bisa 100 persen," kata Mahdi, "Untuk nilai gimana gitu yah, soalnya semakin sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya".

Mahdi juga mengaku bahwa ia mengikuti les untuk persiapan ujian ini. Pihak sekolah, menurutnya, juga membantu para siswanya untuk lulus ujian. Mulai dari try out hingga setiap guru melakukan tambahan diluar jam sekolah. 


Kesulitan yang dirasakan siswa yang mengikuti Ujian juga beragam. Mulai dari beberapa soal yang sebenarnya bisa dikerjakan namun tidak ada jawabannya, hingga bobot soal yang lebih sulit dibandingkan soal-soal ujian yang mereka pelajari sebelum ujian.

Setelah Ujian, di beberapa sekolah juga terpantau menjalankan doa bersama untuk kelulusan mereka. Di SMAN 8 tidak dilakukan doa bersama setelah ujian berakhir namun sejak hari pertama ujian, setiap paginya sebelum ujian berlangsung mereka melakukan doa bersama.

Saat kelulusan, biasanya para siswa akan merayakannya dengan mencoret-coret seragam SMAnya hingga pawai kendaraan bermotor di jalanan. Untuk mencegah itu terjadi, baik SMAN 8 maupun SMAN 26 Jakarta sudah mewanti-wanti siswanya untuk tidak mencoret-coret seragam dan pawai kendaraan bermotor.


Fandi Rahardi, siswa SMAN 8 Jakarta mengatakan, pihak sekolah sudah melarang kegiatan-kegiatan yang berbau negatif saat merayakan kelulusan nanti. 

"Tadi pagi udah dibilangin jangan melakukan coret-coret, pokoknya jangan melakukan tindakan negatif," ujarnya. Adi Darma juga mengaku bahwa sekolahnya melarang kegiatan tersebut  saat merayakan kelulusan.




Pewarta: Novina Bestari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014