Kita akan menjelaskan semaksimal mungkin (IOC). Sebenarnya permasalahan ini tidak akan muncul jika antara KONI dan KOI itu bersatu seperti harapan kita saat ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana mengirim tim ke induk organisasi olahraga dunia yaitu IOC guna menyelesaikan polemik penggunaan logo lima ring antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di Jakarta, Senin, mengatakan tim yang akan dikirim ke IOC di Laussane, Swiss, itu merupakan gabungan antara pemerintah dalam hal ini Kemenpora serta perwakilan dan KONI dan KOI.

"Kami akan mengirim tim. Makanya kami terus melakukan komunikasi dengan semua pihak termasuk dengan Bu Rita (Ketua KOI)," katanya di sela peringkatan Hari Kartini di Kemenpora Jakarta.

Menurut dia, dengan datang langsung ke IOC diharapkan bisa mendapatkan titik temu terkait dengan permasalahan yang ada, apalagi permasalahan ini menyangkut langsung dengan induk organisasi olahraga dunia itu.

Permasalahan penggunakan logo lima ring antara KONI dan KOI mecuat seiring dengan proses penyatuan kedua lembaga olahraga Indonesia itu oleh Kemenpora. Bahkan kedua lembaga ini terus melakukan manuver dan mengklaim sama-sama berhak menggunakan logo tersebut.

"Kita akan menjelaskan semaksimal mungkin (IOC). Sebenarnya permasalahan ini tidak akan muncul jika antara KONI dan KOI itu bersatu seperti harapan kita saat ini," kata Roy Suryo menambahkan.

Jika KONI yang dipimpin Tono Suratman tetap berpegang pada keputusannya, kondisi berbeda dilakukan Ketua KOI Rita Subowo. Mantan Ketua KONI itu melaporkan penggunaan logo lima ring itu ke IOC. Atas kondisi terbesut Indonesia terancam mendapatkan sanksi.

"Kami akan tetap menggunakan logo lima ring itu. Kami sangat menghargai keberadaannya. Terbukti kami menempatkan lima ring di atas logo KONI. Kami juga sangat menghargai Olympic Charter," kata Ketua Umum KONI Tono Suratman beberapa waktu lalu.

Permasalahan antara KONI dan KOI sebenarnya tidak hanya masalah penggunaan logo lima ring saja, namun ada juga masalah kewajiban dan kewenangan antara kedua lembaga olahraga itu. Bahkan Kemenpora mengeluarkan peraturan menteri terkait hal tersebut meski hingga saat ini belum sepenuhnya tuntas.

Sesuai dengan aturan yang ada, KONI merupakan lembaga yang tugasnya di antaranya melakukan pembinaan dan menyiapkan atlet untuk turun di semua kejuaraan, sedangkan KOI merupakan lembaga yang berhak mengirimkan atlet ke kejuaraan internasional dan selama ini keberadaannya diakui oleh IOC.

(B016/F002)

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014