Barcelona (ANTARA News) - Untuk sementara Atletico Madrid harus mengesampingkan ambisi-ambisi Liga Champions mereka, ketika mereka berupaya menjaga peluang meraih gelar juara Liga Spanyol saat bertandang ke markas Valencia pada Minggu.

Mereka berada di ambang memenangi gelar liga untuk pertama kalinya dalam rentang waktu 18 tahun, dan menggenggam keunggulan atas dua tim terkuat negeri itu, Barcelona dan Real Madrid, menurut Reuters melaporkan.

Setelah bermain imbang 0-0 dengan Chelsea di pertandingan semifinal pertama pada Selasa, kemenangan atau hasil imbang dengan gol di London akan memastikan Atletico bermain di final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam rentang waktu 40 tahun.

Atletico telah menjadi model konsistensi pada musim ini dibawah strategi "pertandingan demi pertandingan" pelatih Diego Simeone dan laju mereka di tiga kompetisi, mereka juga mencapai semifinal Piala Raja, merupakan hal yang layak dihormati mengingat mereka hanya memiliki anggota tim yang terbatas.

Kaki-kaki yang lelah akan menjadi perhatian utama bagi Simeone ketika mereka mempersiapkan diri untuk lawatan sulit ke markas Valencia Stadion Mestalla, dan mereka tidak dapat mengistirahatkan pada pemainnya.

"Kami berada dalam semangat yang bagus dan termotivasi untuk mengenakan seragam Atletico Madrid. Kami berada di posisi istimewa," kata Simeone pada konferensi pers.

"Kami sekarang hanya memikirkan Valencia dan kemudian kami akan mempertimbangkan (pertandingan melawan Chelsea) Rabu depan."

Atletico memimpin klasemen Liga Spanyol dengan 85 angka, empat angka lebih banyak dari Barcelona dan enam angka lebih dari Real Madrid, yang memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan.

Bagaimanapun, seandainya mereka terpeleset saat melawan Valencia itu akan sangat merugikan khususnya karena mereka masih harus melawat ke markas Barcelona pada pertandingan terakhir musim ini.

Sementara itu, Real juga masih memiliki ambisi kuat di Liga Champions setelah mengalahkan Bayern Munich 1-0 pada pertandingan semifinal pertama di Bernabeu.

Tugas yang lebih mudah

Mereka terlihat memiliki tugas yang lebih mudah dengan menjamu Osasuna pada Sabtu, dan semestinya memiliki kondisi fisik lebih segar setelah mendapat libur pada akhir pekan silam, karena pertandingan mereka melawan Valadollid ditunda menyusul kemenangan mereka di Piala Raja.

Dengan Barcelona yang sudah tersingkir dari kompetisi Eropa dan merosot di Liga Spanyol, perhatian teralih pada pembangunan tim untuk musim depan, meski mereka saat mereka bersiap untuk melawat ke markas Villarreal pada Minggu, mereka masih berpeluang memenangi gelar.

Hantaman keras bagi tim Katalan itu di persaingan perebutan gelar terjadi pada pertandingan tandang terakhir mereka melawan Granada, di mana pelatih Gerardo Martino terlihat tidak mampu memotivasi para pemainnya yang tampil kurang bersemangat dan kalah 0-1.

Hasil itu membuat memenangi kejuaraan tidak lagi menjadi peluang besar mereka.

Pembicaraan kemudian beralih kepada apakah Martino akan memutuskan bertahan di pekerjaan dan para pemain yang banyak mendapat kritik karena minimnya upaya, termasuk rumor soal Lionel Messi yang disebut telah mengarahkan fokus ke Piala Dunia.

"Masih ada liga dan meski ini sulit, kami merupakan klub di mana ini tidak akan menjadi pertama kalinya kami memenangi gelar pada hari terakhir musim. Kami percaya diri. Kenapa tidak?" kata bek Gerard Pique kepada para pewarta.

"Kami memiliki situasi menarik di depan sana. Saya percaya pada orang-orang yang mengelola klub dan para pemain, sebab kami memiliki tim dengan mentalitas yang sangat kuat."

"Messi adalah nomor satu. Ia merupakan bagian fundamental dari tim dan berkat dia, kami telah memenangi apa yang kami miliki. Tim berkontribusi namun kita berbicara mengenai pemain terbaik yang pernah ada, dan untuk mengkritik dia merupakan sesuatu yang tidak masuk akal bagi saya, saya tidak dapat memahaminya."

(SYS/H-RF/D011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014