Sidoarjo (ANTARA News) - Sebuah pabrik pengolahan kayu yang berada di kawasan Gedangan, Sidoarjo, Jatim, Kamis (15/5) sore ludes terbakar hingga menyebabkan beberapa bagian pabrik tinggal temboknya saja.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, pabrik pembuatan mebel berinisial IN tersebut diketahui terbakar sekitar pukul 17.00 WIB dengan kepulan asap hitam yang terus membumbung tinggi.

Salah seorang warga Nur Salim di sekitar lokasi mengatakan, kebakaran sendiri diawali dengan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi.

"Baru setelah itu saya tahu kalau ada kebakaran pabrik yang sehari-hari melakukan pengolahan kayu," katanya.

Dirinya sendiri tidak tahu persis penyebab kebakaran tersebut, namun diduga kebakaran tersebut cepat sekali menjadi besar karena banyak material kayu yang ada di dalam pabrik.

"Kebakaran itu cepat membesar karena pada di dalam pabrik banyak material kayu sehingga api bisa dengan cepat menyebar," katanya.

Saat ini, petugas pemadam kebakaran dari Sidoarjo juga sudah berada di lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api yang terus membesar.

Namun upaya yang dilakukan petugas tersebut masih belum banyak membuahkan hasil mengingat akses untuk masuk ke lokasi pabrik yang cukup sempit.

Selain itu, kerumunan masa yang ada di lokasi juga membuat proses pemadaman api menjadi terhambat mengingat jalan masuk yang cukup sempit.

Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Polisi AKBP Marjuki saat dikonfirmasi terkait dengan kejadian ini mengaku sudah mendapatkan laporan dari anggota.

"Saya sudah mendapatkan laporan awal terkait dengan peristiwa kebakaran ini. Tetapi kami masih belum mengetahui secara detil penyebabnya seperti apa," katanya.

Ia mengatakan, saat ini anggota juga sudah diterjunkan di lapangan untuk melakukan pengamanan untuk memudahkan petugas pemadam melakukan pekerjaannya memadamkan api.

"Nanti akan saya cek lagi perkembangannya seperti apa. Yang jelas, saat ini anggota sudah di lokasi untuk membantu proses pengaman di lokasi kebakaran," katanya. (KR-IDS/M009)

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014