Hentikan pola saling menjelekkan antarcapres sehingga masyarakat teredukasi..."
Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai, isi siaran di sejumlah televisi swasta menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, tidak asyik karena tidak menyampaikan pesan mendidik (edukasi) politik publik.

"Siaran televisi sekarang gak asyik jelang pilpres. Wagu, dan isinya jelek karena tidak memberikan edukasi bagi masyarakat," katanya di Semarang, Kamis. Wagu adalah istilah Jawa guna menjelaskan sesuatu yang tidak semestinya atau kurang proporsional.

Hal tersebut diungkapkan Ganjar usai menghadiri acara Museum Rekor Indonesia kategori pembaca berita terbanyak secara langsung di televisi yang berlangsung di Studio Mini, kompleks kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Semarang.

Ia menjelaskan, saat ini isi siaran di sejumlah televisi hanya saling menjelekkan atau mencari kelemahan masing-masing calon presiden menjelang Pilpres 9 Juli 2014.

"Yang terjadi adalah satu televisi dominan memihak salah satu tokoh, sedangkan televisi lainnya dominan terhadap tokoh lainnya," ujar kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Menurut Ganjar, akibat isi siaran yang tidak bermutu di sejumlah televisi itu, maka masyarakat teredukasi.

"Masyarakat dapat apa? Masyarakat sekarang dapat kemarahan saja, dapat fitnah saja, dan hanya dapatkan catatan hitam saja dari masing-masing capres tanpa mendapatkan edukasi yang baik," katanya.

Terkait dengan hal tersebut, Ganjar mengharapkan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan KPID Jawa Tengah dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawasan siaran secara lebih baik.

"Hentikan pola saling menjelekkan antarcapres sehingga masyarakat teredukasi agar dapat memilih pemimpinnya dengan akal sehat," ujarnya.

Pilpres 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan calon presiden/wakil presiden, yakni Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. Selain itu, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang didukung Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar dan PBB. (*)

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014