Warsawa (ANTARA News) - Presiden Barack Obama pada Selasa membela kesepakatan pertukaran tahanan dengan Taliban untuk membebaskan seorang tentara Amerika Serikat, yang ditawan lima tahun, menyusul serangan dari pesaingnya, Republiken.

Obama menyatakan dia melihat peluang untuk kesepakatan cepat di tengah kekhawatiran atas kesehatan Sersan Bowe Bergdahl dan bahwa ia memiliki kewajiban suci untuk membebaskan prajurit Amerika Serikat.

"Kami mengambil kesempatan itu," kata Obama, dengan menambahkan bahwa tidak ada waktu untuk berembuk sepenuhnya dengan Kongres dalam pertukaran tersebut.

Anggota parlemen mengeluh tidak mendapat pemberitahuan 30 hari, yang diwajibkan hukum, menjelang tahanan itu dipindahkan dari penjara perang melawan "teror" di Teluk Guantanamo, Kuba.

"Alur itu terpotong, karena kami ingin memastikan bahwa kami tidak kehilangan kesempatan tersebut," kata Obama, yang berbicara pada jumpa pers di Polandia.

Bergdahl belum bertemu dengan keluarganya dan tidak diperiksa, kata Obama.

Bergdahl - satu-satunya tentara Amerika Serikat ditawan Taliban sesudah ditangkap di Afghanistan - dibebaskan pada Sabtu dalam kesepakatan dramatik, yang diperantarai Qatar.

Sebagai pengganti, lima tahanan asal Taliban diserahkan kepada keamiran Arab itu, tempat mereka akan menetap setahun, yang meningkatkan harapan bagi perdamaian saat Amerika Serikat bersiap meninggalkan Afghanistan.

Tapi, kesepakatan itu juga memicu kecaman dari beberapa anggota partai Republik, yang menyatakan mereka dapat kembali ke medan perang dan mengancam orang Amerika Serikat di luar negeri, seperti yang terjadi di kalangan warga Afghanistan di bagian negara itu, yang secara adat bertentangan dengan kelompok keras tersebut.

Bergdahl, yang hampir lima tahun disekap, dipindahkan di antara berbagai unsur pejuang di sepanjang perbatasan genting Afghanistan-Pakistan, yang berakhir di kabupaten suku Waziristan Utara, Pakistan, kata sumber pejuang.

Kehilangan warga Idaho itu, dari pangkalan di Provinsi Paktika, Afghanistan timur, pada 2009, belum jelas.

Ia tiba pada Minggu di pusat kesehatan tentara Amerika Serikat di Landstuhl di Jerman selatan, tempat ia melanjutkan "upaya penyatuan kembali", kata tentara, demikian dilansir Reuters.

(B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014