Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, telah memerintahkan semua jajarannya menyiapkan rencana darurat (contigency plan) terkait kesiapan pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.

"Semua Kodam punya rencana kontijensi dan selalu disiapkan dan dievaluasi. Persisnya bagaimana, tidak perlu diungkap karena masing-masing memiliki hal-hal spesifik sesuai keadaan masing-masing," katanya kepada pers, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat siang.

Dia mengumpulkan semua panglima komando utama, komandan komando pembinaan, para kepala staf matra TNI, dan staf-staf terkait lain dalam satu rapat evaluasi dan analisis kesiapan perbantuan pengamanan TNI pada Pemilu Presiden 2014.

Rapat selama tiga jam itu mengerucut pada kesimpulan semua satuan dan matra TNI siap melaksanakan tugas perbantuan pengamaan Pemilu Presiden 2014. Satu demi satu para panglima dan komandan didengarkan laporan dan hasil evaluasinya, dari Sabang sampai Merauke.

Menurut Moeldoko, bagi TNI, sekarang ini evaluasi keadaan terkini di masing-masing wilayah sudah bukan bilangan bulan perbulan lagi. "Tetapi sudah hari per hari dan kami terus evaluasi," kata dia.

Menurut jadual KPU, Indonesia akan memiliki presiden baru pengganti Susilo Yudhoyono pada 20 Oktober 2014 setelah Pemilu Presiden 2014 dilaksanakan pada 9 Juli nanti.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014