Palu (ANTARA News) - Kepolisian terus meningkatkan pengamanan di Markas Polsek Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, guna mengantisipasi serangan kelompok bersenjata.

Juru bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro di Palu, Jumat, mengatakan peningkatan pengamanan itu berupa penambahan pasukan untuk mempertebal kekuatan di Polsek Poso Pesisir Utara.

Penambahan kekuatan itu berasal dari Polres Poso dan Brimob Polda Sulawesi Tengah.

Polisi sebelumnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penembakan yang terjadi pada Senin malam (9/6).

Hasil kegiatan yang dipimpin Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto itu ditemukan sebanyak 30 selongsong peluru kaliber 5,56 milimeter dan beberapa proyektil peluru.

Sembilan lubang bekas tembakan juga ditemukan di dinding kantor polisi.

Penembakan itu diduga dilakukan oleh sekitar empat orang yang hingga kini identitasnya belum diketahui.

Sebelumnya polisi juga mengerahkan anjing pelacak untuk mengejar para penembak misterius itu namun hingga saat ini pelakunya belum ditemukan.

Utoro memperkirakan pelaku penembakan adalah bagian dari kelompok sipil bersenjata yang kerap melakukan teror.

Pada 2012, Markas Polsek Poso Pesisir Utara juga ditembaki orang tak dikenal namun tidak menimbulkan korban.

Sementara itu pada pertengahan 2013, Markas Polres Poso juga diguncang bom bunuh diri yang menewaskan pelakunya sendiri.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Sutarman mengatakan insiden penyerangan Polsek Poso Pesisir Utara itu diharapkan tidak mengacaukan persiapan Pemilihan Presdien dan Wakil Presiden RI 2014-2019.

"Kita telah melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi kejadia serupa," kata Sutarman saat berkunjung ke Palu.

Dia juga telah memerintahkan Polda Sulawesi Tengah untuk mengejar pelaku penyerangan markas Polsek itu.

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014