Salvador, Brasil (ANTARA News) - Pelatih Didier Deschamps mengatakan semangat sama yang mengantarkan Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 telah menular kepada skuat sekarang negara itu yang Sabtu dini hari tadi menggulung Swiss 5-2.

Empat tahun lalu pada hari ini setelah kampanye Piala Dunia Prancis di Afrika Selatan berantakan ketika para pemain berdemonstrasi, Deschamps mengatakan perselisihan 2010 telah digantikan oleh batu cadas "esprit de corps" di Brasil.

"Anda tak bisa bandingkan ruang ganti pemain sekarang dengan yang ada pada 1998, tapi saya memiliki grup yang sangat fokus dan mereka memiliki pola pikir yang mereka inginkan untuk dipertahankan," kata Deschamps yang juga kapten timnas Prancis pada Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 yang semuanya dijuarai Prancis.

"Ada kekuatan yang muncul, ini memang bukan jaminan untuk sukses kami, namun pola pikir ini sangat kuat."

Prancis hampir pasti lolos ke 16 Besar setelah menyapu Swiss pada pertandingan di mana pemain Real Madrid Karim Benzema menjadi "man-of-the-match".

Skuat Deschamps memuncaki Grup E dengan mencetak delapan gol termasuk kemenangan 3-0 mereka dari Honduras pada laga pertaman.

Benzema menciptakan satu gol dari titik penalti, sedangkan empat gol lainnya diciptakan Olivier Giroud, Mathieu Valbuena, Moussa Sissko dan Blaise Matuidi.

"Ini hari yang luar biasa bagi kami, kami sempat memimpin 5-0 melawan tim bagus Swiss setelah 75 menit dan kami benar-benar menguasai  lapangan tengah," kata Deschamps.

"Ada beberapa pembalikkan di pertandingan ini, tapi unggul 3-0 pada babak pertama sungguh membantu".

"Pada kedudukan 2-0 lawan masih bisa membalikkan keadaan, namun 3-0 membuatnya berbeda.  Kami harus berlanjut dengan pembuluh yang sama, kami kini telah mencetak delapan gol dan sangat efektif, tak ada keraguan mengenai hal itu".

"Kami akan harus melihat apa yang terjadi pada Honduras-Ecuador dan kami masih mempunyai satu pertandingan lagi."

Jika Ekuador mengalahkan Honduras maka Prancis menjadi tim pertama dari grup ini yang lolos ke 16 Besar, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014