Brussels (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi Jumat untuk pembicaraan dengan Raja Abdullah mengenai krisis di Irak.

Berbicara di sela-sela pembicaraan di NATO, Kerry mengumumkan bahwa dalam kunjungannya dia akan menekankan "urgensi besar" dari konflik di Irak dan menjelaskan kepada para pemimpin Saudi mengenai kunjungannya ke Baghdad dan Arbil pekan ini.

"Presiden Obama juga telah meminta saya melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Jumat untuk bertemu dengan Raja Abdullah guna membahas isu-isu regional, termasuk jelas situasi di Irak," kata Kerry dalam konferensi pers Rabu.

Kedua pemimpin juga akan berbicara tentang "bagaimana kita bisa menghadapi ancaman yang diajukan oleh ISIL serta membahas dukungan kami untuk oposisi moderat di Suriah."

"Tak satu pun dari kita perlu diingatkan bahwa ancaman-ancaman itu jauh dapat memiliki konsekuensi tragis di dalam negeri dengan cara yang paling tak terduga, saat yang paling tak terduga," Kerry menambahkan. 

Gerilyawan Sunni, dipelopori oleh Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) yang bergabung dengan pendukung diktator Saddam Hussein yang dieksekusi, telah membanjiri wilayah besar Irak utara dan utara-tengah dalam sepekan terakhir, meskipun gerak maju mereka sejak itu telah melambat.

Para pejabat Saudi mengatakan kebijakan-kebijakan "sektarian" pemerintah Baghdad yang dipimpin Syiah harus disalahkan untuk pengambilalihan gerilyawan Sunni atas kota-kota utama dan sebagian besar wilayah negara itu.

Media Saudi telah mengecilkan peran ISIL, dianggap oleh kerajaan didominasi Sunni itu sebagai organisasi "teroris", dan menyoroti peran suku Sunni serta kelompok-kelompok bersenjata lainnya dalam pemberontakan itu.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014