Jakarta (ANTAR News) - Struktur pasar dalam negeri banyak yang bersifat oligopoli sehingga sangat rawan terjadi kartel yang bisa merugikan konsumen karena pasar dikuasai oleh sedikit pelaku usaha, kata mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Sutrisno Iwantono.

"Yang paling rawan dan menyangkut kepentingan orang banyak adalah struktur pasar oligopoli di sektor pangan dan kebutuhan pokok, sehingga presiden mendatang harus mampu menghilangkan praktik ini," kata Iwantono melalui pesan elektroniknya, Sabtu.

Ia memberi contoh, harga daging yang melonjak menjelang lebaran, padahal di luar negeri harganya lebih murah. Hal ini bisa saja karena praktik kartel yakni pasar dikuasi oleh segelintir pengusaha. Dalam hal ini Indonesia hanya tergantung pasokan daging dari Australia sementara itu jumlah importir juga sangat terbatas.

Iwantono mengatakan pemerintah mempunyai kemampuan untuk menghilangkan praktik tersebut dan menciptakan persaingan yang lebih terbuka antara lain melalui sistem perizinan yang lebih transparan.

Dengan izin yang lebih mudah maka akan banyak pelaku usaha yang memasuki pasar sehingga tercipta persaingan yang pada ujungnya akan membuat harga semakin murah.

"Ke depan Presiden harus lebih komit untuk menciptakan struktur pasar yang lebih sehat," katanya.

Untuk itu Iwantono juga meminta calon presiden mempunyai komitmen memberantas mafia bisnis, misalnya mafia migas atau mafia komoditi pangan.

Pemberantasan mafia bisnis akan menciptakan iklim bersaing yang sehat. Iklim bisnis yang sehat akan meningkatkan daya saing ekonomi, yang sangat diperlukan untuk memasuksi Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015, katanya.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014