Semarang (ANTARA News) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan dinilai banyak pihak sukses memimpin BUMN tersebut. Bahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Jonan layak untuk menggantikan dirinya.

Namun Jonan tidak mau mau berandai-andai saat ditanya kesiapannya menjadi menteri. "Siapa yang minta? Yang minta itu kan harus Presiden. Oh, usulan? Ya kalau usulan diusulkan ke Presiden," katanya di Semarang, Senin, saat menanggapi pertanyaan wartawan soal kesiapan jadi menteri.

Menanggapi wacana yang mencuatkan namanya belakangan ini sebagai calon kuat salah satu menteri dalam kabinet mendatang, ia mengatakan penunjukan sebagai menteri merupakan hak prerogratif Presiden.

"Nanti saja jawabnya. Soalnya yang nanya kan bukan Presiden. Buat apa saya jawab," katanya seraya tertawa yang disambut tawa para wartawan dan jajaran PT KAI yang hadir dalam kesempatan itu.

Ditanya kesiapannya jika ditunjuk sebagai menteri, ia juga enggan menjawab.

Ia mengatakan akan menjawab pertanyaan tersebut jika yang bertanya adalah Presiden secara langsung.

Saat ini, beredar luas di dunia maya susunan kabinet bayangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, salah satunya mencuatkan nama Dirut PT KAI Ignasius Jonan.

Ignasius Jonan, pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 tersebut, disebut-sebut calon kuat menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan ada pula yang menilainya layak menjadi Menteri Perhubungan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan juga menjagokan Ignasius Jonan untuk menggantikannya menangani perusahaan milik negara pada kabinet presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK.

"Jonan itu sosok yang mumpuni. Saya doakan dia (Jonan, red.) jadi menteri. Menteri apa saja," kata Dahlan usai menggelar halalbihalal dengan sekitar 300 direksi dan komisaris BUMN di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin.

Menurut Dahlan, kriteria yang menggantikannya kelak menjadi orang nomor satu di Kementerian BUMN adalah yang bisa membentengi perusahaan "pelat merah" dari intervensi politik, pengusaha, dan intervensi dari orang yang ingin menjarah BUMN.

"Jonan itu sosok yang berani, dan tidak bisa disogok maupun didikte oleh siapapun," ujarnya.

Tidak itu saja, katanya, sepak terjang Jonan di KAI dinilai juga sudah cukup menjadikannya layak duduk di posisi Menteri BUMN.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014