Washington (ANTARA News) - Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan pada penutupan Pertemuan AS-Afrika di Washington, Presiden Barack Obama mengatakan dia "tak punya simpati untuk Hamas".

"Saya punya simpati besar untuk orang-orang yang berjuang di Gaza," katanya dikutip Time, dan menegaskan kembali Israel punya hak untuk mempertahankan diri.

Komentar itu datang pada hari kedua gencatan senjata 72-jam di Gaza, yang difasilitasi Mesir, dalam upaya mengakhiri hampir empat minggu pertemburan di wilayah itu.

Selama gencatan senjata, para pemimpin Hamas dan Israel telah sepakat untuk bersama dalam jangka panjang mengakhiri perselisihan, dalam negoisasi yang dibantu pemerintah Mesir.

Obama mengatakan hari Rabu waktu Washington bahwa pemerintahannya berniat untuk "mendukung proses yang sedang berlangsung di Mesir".

Pernyataan Presiden AS mengenai Gaza adalah satu di antara topik utama yang mengemuka dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, selain mengenai sanksi Rusia hingga ancaman virus Ebola.

Menjawab pertanyaan mengenai sanksi-sanksi Rusia, Obama mengatakan mereka sedang bekerja intensif dalam menempatkan tekanan besar dan ketegangan pada ekonomi Rusia.

Obama juga ditanya mengenai upaya penanganan penyebaran virus mematikan Ebola di Afrika Barat dalam wabah yang menurut CDC telah menewaskan sedikitnya 932 orang sejauh ini.

Dua pasien Amerika yang dikonfirmasi terinfeksi Ebola sekarang berada di Rumah Sakit Universitas Emory di Atlanta.

Kedua pasien dirawat dengan obat percobaan, dan telah menunjukkan tanda-tanda kemajuan meskipun obat belum disetujui untuk digunakan pada manusia.

Ketika ditanya apakah ia akan mempertimbangkan pendistribusian obat pada tingkat lebih tinggi, Obama mengatakan semua informasi yang diperlukan belum tersedia.

"Jadi, saya pikir kita harus membiarkan ilmu membimbing kita," kata Obama.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014