Makassar (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar memberikan subsidi hingga Rp110 ribu untuk setiap kantong darah agar siap ditransfusikan.

"Dibutuhkan biaya hingga sekitar Rp360 ribu untuk memproses setiap kantong darah hingga siap ditransfusikan ke penerima. Namun kami hanya membebankan Rp250 ribu kepada masyarakat," kata Ketua PMI Makassar, Syamsul Rizal, di Makassar, Senin.

Syamsul mengatakan sering kali masyarakat salah kaprah dan berasumsi bahwa PMI menjual darah ketika mereka dimintai biaya untuk mengganti biaya mengolah darah.

"Masyarakat kadang bertanya mengapa mereka harus membayar untuk memproleh darah, padahal ketika mendonorkan darah masyarakat tidak dibayar. Ini kadang membuat orang enggan mendonorkan darahnya," kata Syamsul.

Padahal, lanjut dia, darah yang diperoleh dari donor akan diproses lebih lanjut dengan melakukan serangkaian screening untuk memastikan darah tersebut sehat untuk ditransfusikan.

"Sampai saat ini saja kantong darah kita masih impor, belum lagi reagen untuk mendeteksi penyakit menular, serta infrastruktur dan SDM yang kita gunakan saat donor darah, itu semua adalah komponen biaya yang harus diperhitungkan," jelasnya.

Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014